Tahun Depan, Sumsel Hanya Dijatah 10 Ribu Kuota Perumahan Subsidi dan Komersil

Penandatanganan MoU antara Apersi Sumsel dan BRI Cabang Palembang. (Istimewa/rmolsumsel.id)
Penandatanganan MoU antara Apersi Sumsel dan BRI Cabang Palembang. (Istimewa/rmolsumsel.id)

Dari total 200 ribu kuota perumahan subsidi dan komersil tahun 2022. Sumsel hanya mendapatkan jatah kuota yakni sebanyak 10 ribu untuk perumahan subsidi dan juga komersil.


Demikian diketahui dalam penandatanganan kerjasama DPD Apersi Sumsel dengan dan BRI Cabang Palembang yang bertempat di Sekretariat DPD Apersi Sumsel, Jumat (3/12).

Ketua Apersi Sumsel, Syamsu Rusman mengatakan, kuota perumahan subsidi dan non subsidi yang diberikan ini tujuannya untuk mengurangi backlog kepemilikan rumah bagi karyawan, PNS, Kepolisian, TNI dan masyarakat umum. "Sumsel sendiri mendapatkan jatah sebanyak 10 ribu kuota perumahan ini," katanya.

Dia menjelaskan, MoU ini sendiri diprakarsai oleh BRI Se- Indonesia dan juga melibatkan PT Tapra yang terkait dengan perumahan. PT Tapra sendiri memiliki biaya perumahan dan BRI sebagai pelaksana penyelenggara dana kredit perumahan subsidi dan komersial. Sedangkan, Apersi sendiri sebagai pelaksana kerja.

"Selama ini kerjasama yang telah dilakukan berjalan baik, khususnya memberikan kelancaran bagi warga yang belum memiliki perumahan," katanya. 

Sementara itu, Pimpinan Cabang BRI A Rivai, Romdon Dwi Prihartono mengatakan di tahun 2022 ini total kuota perumahan yang diberikan yaitu 200 ribu unit. Sedangkan, untuk di Sumsel mendapatkan jatah sekitar 10 ribu unit melalui kerjasama Apersi dan BRI ini. 

"Jadi nantinya melalui Tapera mendapatkan kuota perumahan. Namun, dengan syarat dan ketentuan yang berlaku," terangnya.

Dari sekitar 10 ribu kuota ini, nantinya akan dibangun perumahan subsidi dan juga perumahan tipe komersil. Meski demikian, dia berharap pembangunan rumah subsidi ini harus lebih banyak dibandingkan dengan rumah tipe komersil. "Untuk bunga yang diberikan tetap sama dengan bunga bank pada umumnya sehingga tidak memberatkan konsumen," pungkasnya.