Pembangunan Jembatan Cecar dan Ruas Jalan Kebun Sayur Jadi Prioritas 2022

Kepala Dinas PUBM-TR, Darma Budhi. (Humaidy Kennedy/rmolsumsel.id)
Kepala Dinas PUBM-TR, Darma Budhi. (Humaidy Kennedy/rmolsumsel.id)

Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang (PUBM-TR) Sumsel di tahun 2022 mendatang, akan memprioritaskan pembangunan Jembatan Cecar dan tindak lanjut pembangunan ruas jalan Kebun Sayur. Hal ini disebabkan menurunnya alokasi dana APBD untuk PUBM-TR di tahun 2022 mendatang.


Kepala Dinas PUBM-TR Sumsel, Darma Budhi mengatakan di tahun 2022 mendatang. Dinas PUBM-TR hanya mendapatkan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp787 miliar. Dimana, alokasi tersebut menurun drastis dibandingkan tahun 2021 yakni sebesar Rp1,53 triliun. Karena itu, dia menekankan untuk menggunakan anggaran sebaik mungkin dengan menentukan prioritas dari pembangunan yang ada. 

"Pembangunan Jembatan Cecar menuju Kabupaten PALI akan menjadi prioritas serta tindak lanjut pembangunan ruas Jalan Kebun Sayur," katanya. 

Meski mengalami penurunan, pihaknya tidak hanya bergantung pada APBD melainkan akan melakukan upaya penambahan dana, salah satunya melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). "Kami juga akan berupaya meningkatkan kualitas pegawai mengenai pengetahuan jalan, kontruksi dan jembatan melalui Diklat secara ketat," jelasnya. 

Untuk tahun 2021 ini, dia mengaku pihaknya menggelontorkan dana sebesar Rp1,53 triliun, yang terdiri dari Rp1,1 triliun dana APBD, Rp285 miliar dana SMI dan Rp48 miliar dana alokasi khusus bidang infrastruktur. Dana tersebut untuk 81 paket pengerjaan jalan dan jembatan, dengan rincian 72 paket kegiatan dibidang jalan dan sembilan paket pembangunan jembatan. 

“Ditahun 2021, kegiatan kami sudah mencapai 90 persen,” terangnya. 

Adapun kegiatan ini, diantaranya pembangunan Jembatan Musi VI yang progresnya mencapai 90 persen, ditargetkan rampung pada akhir ini. Sehingga, Jalan Faqih Usman menuju Jalan Wahid Hasyim dapat dilalui dengan lancar. Selain itu, kegiatan di tahun 2021 ini yaitu pembebasan lahan untuk pembangunan Flyover Simpang Sekip.

Saat ini, dia mengaku pembebasan yang telah dibayarkan sebanyak 59 persil dengan alokasi dana sebesar Rp48 miliar. Sedangkan, sisanya masih sembilan persil lagi atau sekitar Rp3,8 miliar. "Kami harap pembayaran pembebasan lahan ini dapat diselesaikan pada akhir tahun ini juga," harapnya. 

Terkait infrastruktur jalan, saat ini jalan mantap di Sumsel sendiri sudah mencapai 90 persen. Namun, pihaknya akan kembali melakukan survei pada akhir tahun. Mengingat, kedepan bakal ada pengambil alihan atau perubahan status dari jalan kabupaten menjadi jalan provinsi. “Ada 12 jalan yang akan diambil alih melalui peraturan gubernur yang akan kami koordinasikan nanti,” pungkasnya.