Surplus Pasokan Minyak Non-OPEC+ Ancam Stabilitas Harga Brent dan WTI pada 2025

lustrasi/Ist
lustrasi/Ist

Harga minyak mentah Brent dan West Texas Intermediate (WTI) diperkirakan akan mengalami tantangan pada 2025 akibat surplus pasokan dari peningkatan produksi non-OPEC+.Brent saat ini diperdagangkan sekitar 74,68 Dolar AS per barel dan WTI sekitar 71,72 Dolar AS per barel.


Dikutip dari FX Empire, Kamis 2 Januari 2025, mayoritas pertumbuhan produksi diperkirakan berasal dari negara non-OPEC+ seperti AS, Brasil, dan Guyana, dengan peningkatan global sebesar 1,6 juta barel per hari. Sebaliknya, permintaan global hanya diproyeksikan tumbuh sebesar 1,1 juta barel per hari, terutama dari Asia.

OPEC+ mengumumkan perpanjangan pemangkasan produksi sebesar 2,2 juta barel per hari hingga April 2025, namun peningkatan produksi non-OPEC+ dapat menciptakan surplus pada Q2 2025. Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan surplus pasokan bisa mencapai 950.000 hingga 1,4 juta barel per hari.

Persediaan minyak global diperkirakan tetap stabil, dengan penarikan sebesar 0,7 juta barel per hari pada Q1 2025 dan peningkatan rata-rata sebesar 0,1 juta barel per hari pada semester kedua. Harga Brent diperkirakan rata-rata 74 Dolar AS per barel sepanjang tahun, turun menjadi 72 Dolar AS per barel pada Q4 2025.

Di AS, impor minyak mentah neto diperkirakan turun lebih dari 20 persen menjadi 1,9 juta barel per hari, terendah sejak 1971, karena peningkatan produksi domestik.