Surat Rekomendasi Golkar Dikabarkan Tak Kunjung Keluar, Posisi Askolani-Netta di Pilkada Banyuasin Terancam

Pasangan Askolani-Netta Indian. (ist/rmolsumsel.id)
Pasangan Askolani-Netta Indian. (ist/rmolsumsel.id)

Meski sudah mendapat surat tugas dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar di Pilkada Banyuasin, namun pasangan Bakal Calon Bupati (Bacabup) dan Bacawabup Banyuasin, Askolani-Netta Indian hingga kini belum mendapatkan surat rekomendasi yang mengusung pasangan tersebut. 


Kondisi itu membuat posisi keduanya untuk maju di Pilkada Banyuasin menjadi terancam. Jika nantinya Golkar urung mengusung keduanya, pasangan tersebut masih kurang mendapat kecukupan kursi untuk maju di Pilkada. 

Saat ini, pasangan tersebut baru mendapat rekomendasi dari PDI Perjuangan yang memiliki 7 kursi dan Hanura 1 kursi. Sehingga, keduanya masih kekurangan satu kursi lagi jika nantinya Partai Golkar mengalihkan dukungannya. 

Keraguan adanya dukungan Golkar tersebut semakin menguat ketika rencana deklarasi bersama partai pengusung dan pendukung di dekat halaman pasar Sukajadi Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin diundur karena ada masalah teknis. 

Di tengah kondisi itu, kader Golkar lainnya, Konar Zuber muncul dengan sejumlah spanduk yang mensosialisasikan dirinya sebagai Bacabup Banyuasin berpasangan dengan Emi Sumitra, Sekretaris DPC PKB Banyuasin. 

Sehingga muncul asumsi di tengah masyarakat jika saat ini DPP Partai Golkar tengah mempertimbangkan pemberian Surat Rekomendasi diantara kedua kadernya tersebut. 

Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Banyuasin, Irian setiawan mengatakan, kendati belum keluar surat rekomendasi dari DPP Partai Golkar, namun arah dukungan dalam Pilkada Banyuasin pada 27 November mendatang sudah jelas dan terang benderang. Hal itu diperkuat dengan PK Kecamatan dan unsur partai Golkar lainnya yang menginginkan Netta Indian maju dalam Pilkada Banyuasin sebagai wakil Bupati Banyuasin.

"Iya sudah jelas, ke Askolani - Netta. Jadi jangan terpengaruh sama yang lain," katanya. 

Kepastian dukungan dari DPP Partai Golkar tersebut menjadi kunci majunya pasangan tersebut. Di sisi lain, lawan politiknya, pasangan Slamet Somosentono-Alfi Novtriansyah sudah mendapatkan rekomendasi dari sejumlah partai politik. Seperti Gerindra, PAN, PKS dan Nasdem.