Sumsel Ekspor Produk Pertanian dan Perikanan ke 12 Negara Senilai Rp153,4 Miliar

Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M. Panggabean, Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni, dan Kepala Karantina Sumsel, Azhar Ismail saat melepas ekspor produk pertanian serta perikanan Sumsel. (ist/rmolsumsel.id)
Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M. Panggabean, Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni, dan Kepala Karantina Sumsel, Azhar Ismail saat melepas ekspor produk pertanian serta perikanan Sumsel. (ist/rmolsumsel.id)

Sejumlah produk pertanian dan perikanan asal Sumsel senilai Rp153,4 miliar, Jumat (8/12), memulai perjalanan ekspor ke 12 negara dari Terminal Peti Kemas Pelabuhan Boom Baru Palembang. 


Pelepasan ekspor dilakukan oleh Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M. Panggabean, Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni, dan Kepala Karantina Sumsel, Azhar Ismail. 

Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M. Panggabean menekankan peran karantina dalam memfasilitasi kelancaran arus barang, khususnya komoditas pertanian dan perikanan. 

"Karantina Indonesia hadir untuk mendorong kemudahan berusaha dan kelancaran arus barang, baik untuk ekspor, impor, maupun kebutuhan konsumsi masyarakat," ujarnya.

Pihaknya menjalankan serangkaian tindakan karantina untuk memastikan kesehatan, keamanan, dan kelayakan komoditas. "Kita pastikan komoditas dapat diterima di negara tujuan dengan baik, bebas hama penyakit, dan memenuhi persyaratan teknis," katanya. 

Sahat juga menginformasikan tentang integrasi lembaga yang dipimpinnya, yakni Karantina Pertanian dan Karantina Ikan yang sebelumnya berada di bawah Kementerian Pertanian dan Kementerian Kelautan dan Perikanan, kini diintegrasikan untuk menjaga kinerja perdagangan di pasar global.

Pj Gubernur Provinsi Sumatera Selatan, Agus Fatoni, mengapresiasi fasilitasi yang diberikan dalam memperluas jangkauan produk unggulan Sumsel di pasar global. 

"Pelepasan ekspor ini membuka peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, serta menunjukkan sinergitas instansi seperti Karantina, Bea Cukai, dan Provinsi Sumatera Selatan," katanya.

Azhar Ismail, Kepala Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumsel, memberikan rincian ekspor, termasuk kayu olahan, bubuk teh, santan kelapa, palm kernel expeller, karet lempengan, dan kelapa bulat. Sementara untuk komoditas perikanan, paha kodok sejumlah 17.076 kilogram senilai Rp. 2,3 miliar dikirim ke Perancis.

Azhar juga menyoroti dua komoditas asal Sumsel yang rutin diekspor dan mengalami peningkatan signifikan, yaitu karet lempengan dengan pasar ekspor ke Jepang, Amerika Serikat, Tiongkok, India, Srilanka, dan Rusia. 

"Kami tidak hanya memberikan fasilitasi di border, tetapi juga melakukan pendampingan pemenuhan persyaratan ekspor agar produk diterima di negara tujuan pasarnya," ungkap Azhar.