Sumsel Dapat Investasi Puluhan Triliun dari Hilirisasi Industri Tisu dan Kertas

Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni saat menerima proposal rencana pengembangan pabrikDireksi PT OKI Pulp and Paper Mills tahun 2024. (ist/rmolsumsel.id)
Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni saat menerima proposal rencana pengembangan pabrikDireksi PT OKI Pulp and Paper Mills tahun 2024. (ist/rmolsumsel.id)

Provinsi Sumatera Selatan bakal mendapatkan guyuran investasi bernilai puluhan triliun rupiah dari proyek pengembangan hilirisasi industri tisu dan kertas.


Hal ini terungkap saat audiensi jajaran direksi PT OKI Pulp and Paper dengan Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni di Kantor Gubernur Sumsel, Jumat (15/3). 

Kuasa Direksi PT OKI Pulp and Paper Mills, Gadang Harto Hartawan menjelaskan, berdasarkan laporan kegiatan penanaman modal (LKPM), terhitung hingga kuartal empat Tahun 2024, nilai investasi existing mills untuk Pabrik Pulp dan Seaport kurang lebih sebesar Rp54,8 triliun dan pabrik tisu kurang lebih senilai Rp11,8 triliun atau total kurang lebih Rp66,7 triliun.

Sementara, untuk proyek pengembangan yang saat ini akan dan sudah dilakukan, pertama yakni rencana investasi project phase II (pabrik pulp) kurang lebih senilai Rp 33,9 triliun, kemudian realisasi investasi phase II kurang lebih sebesar Rp 9,6 triliun. Selanjutnya terkait investasi project phase III (hilirisasi industri kertas dan tisu) kurang lebih sebesar Rp36,3 triliyun.

"Pengembangan OKI Pulp and Paper ini kami bagi IV fase. Namun untuk pengembangan phase III dan IV ada kendala-kendala," kata Gadang. 

Dia mengatakan, salah satu kendala untuk realisasi investasi tersebut yakni pendangkalan di kawasan Air Sugihan. Menurutnya, perlu dilakukan pendalaman alur Muara Sungai Sugihan untuk mendukung keselamatan pelayaran. 

"Untuk itulah, kami meminta bantuan Pemda mensupport kami agar dapat melanjutkan proyek pengembangan phase III senilai Rp 36 triliun lebih ini," jelas Gadang. 

Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni memberikan dukungan terhadap pengembangan pabrik yang dilakukan PT OKI Pulp and Paper tersebut. 

"Kami sangat mendukung semua investasi di Sumsel. Karena itu jika ada kendala kita akan segera carikan solusinya," ucap Fatoni. 

Terkait kendala yang dihadapi perusahaan, Fatoni mendorong PT Pulp and Paper bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Sumsel berkoordinasi ke Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) RI. 

Tak lupa, Fatoni juga mendorong agar PT OKI Pulp and Paper memperluas jangkauan CSR mereka. Hal ini dikarenakan banyak program di Provinsi Sumatera Selatan salah satunya ‘Gerakan Serentak’ guna membantu kesejahteraan masyarakat secara bersama-sama.

"Sehingga beberapa program-program seperti pengendalian inflasi, penurunan angka stunting. penurunan angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem dapat diatasi secara bersama-sama dengan efektif," pungkasnya.