Sultan Palembang Jaya Wikrama Jelaskan Pentingnya Sejarah dalam Arsip

Dinas Kearsipan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengadakan Bimbingan Teknis Pengelolaan Arsip Organisasi Masyarakat, Perusahaan Swasta, dan Masyarakat Tahun 2023/ist
Dinas Kearsipan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengadakan Bimbingan Teknis Pengelolaan Arsip Organisasi Masyarakat, Perusahaan Swasta, dan Masyarakat Tahun 2023/ist

Dinas Kearsipan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengadakan Bimbingan Teknis Pengelolaan Arsip Organisasi Masyarakat, Perusahaan Swasta, dan Masyarakat Tahun 2023. Acara ini berlangsung pada Kamis (9/11) di Hotel Emilia Palembang.


Sultan Palembang Darussalam Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R.M. Fauwaz Diradja menjadi narasumber dalam kegiatan ini. Beliau menjelaskan bahwa sejarah panjang Kesultanan Palembang Darussalam tergantung pada arsip-arsip yang ada.

"Sejarah Kesultanan Palembang Darussalam tidak terlepas dari arsip-arsip yang ada. Arsip-arsip tersebut tidak hanya milik Kesultanan Palembang Darussalam, tetapi juga berasal dari berbagai sumber, termasuk catatan orang asing dan catatan pelaut-pelaut. Ini membantu kita memahami adanya Kedatuan Sriwijaya, Kesultanan Palembang Darussalam, dan sejarah-sejarah lain dari arsip-arsip yang ada," kata Fauwaz Diradja.

Beliau menekankan bahwa tanpa adanya arsip-arsip ini, baik yang tertulis seperti dokumen-dokumen maupun foto-foto yang menceritakan, kita tidak akan tahu kebesaran kita di masa lalu. "Anak cucu kita juga tahu ini lho bukti kita di masa lalu itu," tambahnya.

Arsiparis Ahli Madya, Mochamad Satrianto, menekankan pentingnya tata kelola arsip untuk melestarikan nilai dan peruntukannya sebagai sumber informasi yang sah. 

Hal ini mendukung kegiatan administrasi yang akuntabel dan transparan, berperan penting dalam pengembangan masyarakat, dan membantu memori individu maupun kolektif.

Kepala Dinas Kearsipan Provinsi Sumsel, Hj. Tarbiyah S.Pd., MM, mengimbau organisasi masyarakat, perusahaan swasta, dan masyarakat untuk melaporkan arsip yang bernilai sejarah ke Dinas Kearsipan. 

"Tanpa mereka, kita tidak akan tahu dokumen atau arsip apa saja yang bernilai sejarah. Harapannya, dengan adanya Bimtek ini, semua elemen masyarakat mau melaporkan dokumen bersejarah ke Dinas Kearsipan," ujarnya.

Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni, melalui Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Nelson Firdaus, menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi Sumsel mendukung kegiatan Dinas Kearsipan Provinsi Sumsel. 

"Arsip bukan hanya urusan pemerintah, tetapi menjadi tanggung jawab kita semua. Mari bersama-sama mewujudkan arsip sebagai pencatat sejarah dan memori kolektif daerah," kata Nelson.

Masyarakat dihimbau untuk menyadari pentingnya arsip, bukan hanya untuk lembaga, tetapi juga di lingkungan masyarakat. "Mari bersama-sama, berkolaborasi dalam menata dan menyelamatkan arsip sebagai warisan bagi bangsa dan negara serta untuk anak cucu kita di waktu mendatang," tambahnya.