Subsidi Dicabut, Angkutan Feeder LRT Sumsel Bakal Bertarif  Mulai Tahun Depan 

Diskusi bertajuk Ngobrol Bareng Media dan Komunitas (Ngobras) di Hotel Wyndham Jakabaring. (ist/rmolsumsel.id)
Diskusi bertajuk Ngobrol Bareng Media dan Komunitas (Ngobras) di Hotel Wyndham Jakabaring. (ist/rmolsumsel.id)

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana akan mencabut subsidi feeder LRT Sumsel mulai tahun depan. Sehingga, skema pemberlakuan tarif akan diterapkan. 


Kepala Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan (BPKARSS), Rode Paulus mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan kajian terhadap tarif yang akan ditetapkan. 

"Jadi bagi penumpang feeder kedepannya akan dilakukan sosialisasi mengenai pengenaan tarif ini," kata Rode Paulus saat Ngobrol Bareng Media dan Komunitas (Ngobras) di Hotel Wyndham Jakabaring, Rabu (6/12). 

Dia mengatakan, kisaran tarif yang rencananya bakal diterapkan sebesar Rp2-4 ribu. Tarifnya lebih murah ketimbang angkutan umum yang ada di Palembang yang sebesar Rp5 ribu. 

Dijelaskan Rode, saat ini jumlah rute koridor Feeder LRT Sumsel yang beroperasi saat ini ada sebanyak  tujuh koridor. Lima koridor disubsidi pusat dan dua lainnya disubsii Pemkot Palembang. 

Sementara, jumlah kebutuhan koridor untuk mencakup wilayah LRT Sumsel sebanyak 17 koridor. "Jadi kedepannya masih butuh banyak untuk menjangkau penumpang LRT Sumsel," bebernya. 

Pertumbuhan jumlah pengguna LRT Sumsel saat ini terus meningkat. Bahkan rata - rata penumpang harian dari Januari hingga bulan November lalu berkisar 11 ribu lebih penumpang. Bahkan untuk angka dalam satu bulan bisa mencapai 300 hingga 330 ribu penumpang.

"Begitu pula dengan jumlah total penumpang tahun 2023 Januari - November telah mencapai 3,7 Juta. Kalau jumlah penumpang harian dari saat ini hingga akhir tahun bisa mencapai 11.300 penumpang target 4 juta penumpang bisa tercapai," tukasnya.