Soal Tanggal Kelahiran Palembang, SMB IV: Buat Apa Dipermasalahkan

Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jayo Wikramo, RM Fauwaz Diraja. (alwi alim/rmolsumsel.id)
Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jayo Wikramo, RM Fauwaz Diraja. (alwi alim/rmolsumsel.id)

Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Palembang yang jatuh pada 17 Juni masih menjadi permasalahan di kalangan masyarakat. Khususnya sejarawan. Sebab, jika didasarkan pada Prasasti Kedukan Bukit, tanggal kelahiran Kota Palembang seharusnya jatuh pada 16 Juni.


Terkait hal itu, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jayo Wikramo RM Fauwaz Diraja angkat bicara. Menurutnya, penanggalan tersebut dibuat berdasarkan bulan. Sehingga, ada kemungkitan untuk hari lahirnya Kota Palembang Antara 16 atau 17 Juni.

Hanya saja, tanggal 17 Juni sudah menjadi kesepakatan leluhur dan tokoh masyarakat terdahulu dengan berbagai alasan. “Buat apa dipermasalahkan. Terpenting saat ini, bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjadikan Kota Palembang lebih maju lagi,” kata SMB IV saat dibincangi, Kamis (17/6).

Ia mengatakan, HUT Kota Palembang ke-1338 saat ini harus dijadikan momentum bagi pemerintah untuk berbenah. “Bagaimana membuat masyarakat di Kota Palembang bisa menjadi lebih bahagia,” ujarnya.

Kondisi Pandemi Covid-19 saat ini memberikan dampak yang buruk bagi perekonomian masyarakat. Sehingga, perlu perhatian serius dari pemerintah. “Pemerintah harus menargetkan adanya peningkatan kondisi ekonomi agar masyarakat bahagia,” ucapnya.

“Saya berharap Kota Palembang ini semakin maju dan Wali Kota bisa memenuhi visi dan misinya untuk menjadikan Palembang Darussalam,” harapnya.