Smelter Freeport Beroperasi Juni, Jokowi Klaim Bakal Serap 20 Ribu Tenaga Kerja Anak Muda 

Presiden Joko Widodo ketika menghadiri acara Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah/Foto:Putra Riyadi
Presiden Joko Widodo ketika menghadiri acara Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah/Foto:Putra Riyadi

Smelter PT Freeport Indonesia yang berada di Gresik, Jawa Timur dipastikan akan beroperasi pada Juni 2024. 


Kepastian itu disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo ketika menghadiri acara Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Dining Hall Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (1/3/2024). 

"Juni tahun ini industri smelter akan mulai beropeasi dan akan merekrut anak-anak muda mungkin lebih 15 ribu atau 20 ribu dan nilai tambah juga meningkat,"kata Jokowi. 

Jokowi pun menceritakan betapa sulitnya mendapatkan saham mayoritas 51 persen di PT Feeeport. Bahkan waktu untuk mengambil alih perusahaan tambang itu membutuhkan waktu selama sembilan tahun. Selama 55 tahun berdiri PT Freeport menurut Jokowi hanya mengimpor barang mentah hasil tambang di Papua. 

"Contoh eskpor tembaga yang sudah 55 tahun, di eskpor dalam bentuk mentah oleh freeport. Bayangkan, 55 tahun kita tidak tahu apakah yang di ekspor itu apakah tembaga apakah ada emasnya?,"kata Jokowi. 

"9 tahun lalu saya paksa mereka membangun industri smelter. Tidak mudah mengajak mereka itu membangun industri smelter,"tambah Jokowi. 

Setelah smelter dibangun, hilirisasi barang eksport di Indonesia pun mengalami penglingkatan begitu tinggi. 

Sebelum adanya smelter, nilai ekspor mencapai Rp 30 triliun.  "Begitu smelter dibangun (nilai ekspor) mencapai Rp 510 triliun,"ujarnya. 

Setelah terjadi peningkatan nilai ekspor, Perushaaan memang sangat diuntungkan.  Namun, pemerintah juga mendapatkan dampaknya dalam pemungutan pajak. 

"Kita bisa memungut namanya pajak perusahaan. Kalau kita ikut (sebagai pemegang saham) artinya kita dapat deviden. Artinya Indonesia dapat penerimaan yang sangat besar,"ungkapnya.