Siswa di Negara Ini Urung Belajar Tatap Muka

Sekolah tatap muka di Malaysia. Foto: Net
Sekolah tatap muka di Malaysia. Foto: Net

Lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di Malaysia membuat pemerintah setempat mengurungkan pemberlakuan kebijakan belajar tatap muka.


Saat ini, para siswa di negara tersebut masih menjalani libur pertengahan tahun selama dua pekan. Rencananya tahun ajaran baru akan dimulai pada pertengahan Juni mendatang dengan melanjutkan pembelajaran jarak jauh.

Kebijakan tersebut disampaikan langsung Menteri Pendidikan Mohd Radzi Md Jidin pada Minggu (6/6). Aturan tersebut berlaku untuk sekolah negeri, swasta, internasional, dan ekspatriat yang terdaftar di Kementerian Pendidikan.

Mohd Radzi mengatakan, seluruh skema pembelajaran jarak jauh seperti layanan televisi pendidikan "Didik TV"  tetap dilanjutkan dengan siaran 15 jam sehari. Selain itu, ujian tertulis 2021 untuk Sertifikat Pendidikan Malaysia (SPM), yang setara dengan O-Level, telah ditunda hingga Maret tahun depan.

Pemerintah Malaysia juga berencana membagikan 150 ribu laptop kepada siswa kurang mampu secara ekonomi.

Mohd Radzi mengatakan Cerdik Initiative telah mendistribusikan 12.887 laptop ke 95 sekolah di 51 distrik pendidikan nasional. “40.290 unit lainnya diharapkan akan didistribusikan paling lambat pada 12 Juni. Kami sedang dalam proses mendistribusikan unit-unit ini. Sisanya 96.823 akan didistribusikan pada akhir September," tambahnya.

Malaysia telah memberlakukan lockdown secara nasional dari 1 Juni hingga 14 Juni. Itu dilakukan setelah Malaysia mencatat 9.000 kasus Covid-19 dalam sehari sebanyak dua kali. Sementara angka kematian harian melebihi 100. Tercatat sebanyak 610.574 kasus Covid-19 dengan 3.291 kematian terjadi di negara tersebut.