Kenaikan harga Bitcoin semakin tidak terbendung dan berhasil menyentuh rekor tertinggi pada Jumat 22 November 2024 waktu AS.
- Bulan Ini Dua Pesawat Boeing Siap Didatangkan untuk Tambah Jumlah Armada Garuda
- Dukung Gaya Hidup Aktif, Kilang Pertamina Plaju Adakan Duathlon Akhir Pekan
- Pengumuman Resesi Merupakan Pernyataan Telmi
Baca Juga
Nilai mata uang kripto utama itu meningkat lebih dari dua kali lipat tahun ini dan naik sekitar 45 persen sejak kemenangan telak Donald Trump dalam pemilu tanggal 5 November, ketika para pemilih juga memilih sejumlah anggota Kongres yang pro-kripto.
Dikutip dari Reuters, Sabtu 23 November 2024, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi baru di atas 99.800 Dolar AS (Rp1,59 miliar) , bitcoin sedikit menurun dan diperdagangkan naik 1,33 persen pada hari itu, sekitar 99.383 Dolar AS (Rp1,58 miliar).
Mata uang kripto juga tampak hampir diterima secara umum sejak diciptakan 16 tahun lalu.
"Semakin lama mata uang kripto ini bertahan, semakin serius pula mata uang ini ditanggapi, itulah kenyataannya," kata Shane Oliver, kepala ekonom dan kepala strategi investasi di AMP Sydney.
"Sebagai ekonom dan investor, saya merasa sangat sulit untuk menilai mata uang ini tidak ada yang bisa menebaknya. Namun, mata uang ini memiliki aspek momentum dan saat ini momentumnya sedang naik," ujarnya.
Kenaikan harga ini tidak lepas dari pengaruh Trump, yang mendukung aset digital selama kampanyenya, di mana ia berjanji menjadikan Amerika Serikat sebagai "ibu kota kripto di planet ini" dan mengumpulkan cadangan bitcoin nasional.
- Laba Bersih BTN Syariah Semester I Tahun 2022 Rp190,9 Miliar, Naik 118,06 Persen
- Ridwan Kamil Puas Kinerja bank bjb, RUPST Bagikan Dividen Rp1,1 Triliun
- Sambut HUT DKI Jakarta, BTN dan Pemprov DKI Akan Gelar BTN Jakarta Run 2023