Siaran TV Analog Tak Bisa Ditonton Lagi di Empat Wilayah Sumsel Ini per 1 Mei 2022

Ketua KPID Sumsel Guntur Melian menunjukkan alat STB (Set Top Box) yang akan dibagikan gratis. (Humaidy Kenedy/rmolsumsel.id)
Ketua KPID Sumsel Guntur Melian menunjukkan alat STB (Set Top Box) yang akan dibagikan gratis. (Humaidy Kenedy/rmolsumsel.id)

Terhitung mulai 1 Mei 2022, empat kabupaten/kota di Sumsel akan dilakukan Analog Switch Off (ASO) atau pemberhentian siaran televisi (TV) secara analog. Sebagai penggantinya, siaran akan digantikan secara digital.


Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumsel, Guntur Melian mengatakan, kebijakan tersebut berdasarkan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

“Pada kebijakan ini, ada empat wilayah di Sumsel yang masuk dalam tahap 1 pemberlakuan ASO ini,” kata Guntur pada Sosialisasi ASO di Hotel Swarna Dwipa Palembang, Rabu (23/3).

Menurut Guntur, penerapan kebijakan tersebut dilakukan secara tiga tahap. Untuk tahap pertama pada 30 April, tahap kedua 25 Agustus, dan tahap ketiga 2 November 2022.

Adapun empat kabupaten/kota di Sumsel yang termasuk dalam tahap pertama meliputi Kota Palembang, Kabupaten Banyuasin, Ogan Ilir, dan Ogan Komering Ilir (OKI).

“Setelah diberhentikan, masyarakat yang menggunakan TV dengan siaran analog secara otomatis tidak bisa lagi menonton TV, harus ganti ke TV digital atau TV analog menggunakan alat STB (Set Top Box),” jelasnya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumsel, Ahmad Rizwan mengatakan, bantuan STB gratis berdasarkan data dari Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPKS) Kementerian Sosial (Kemensos). Dirinya menyebutkan juga, dalam pendistribusian bantuan STB tersebut akan dilakukan koordinasi dengan Pemerintah kabupaten/kota di Sumsel.

“Kita koordinasikan, jangan sampai ada yang berhak mendapatkan malah tidak mendapatkan bantuan tersebut,” tutur Rizwan.

Oleh sebab itu, menurut Rizwan, pihaknya masih menunggu data terakhir terkait masyarakat yang berhak sebagai penerima bantuan STB tersebut.

Rizwan berharap, dengan adanya migrasi dari TV analog ke arah digital ini bisa memberikan manfaat lebih bagi masyarakat dalam hal menonton TV.

“Digital ini enak, gambarnya jernih, siarannya banyak, dan juga lebih modern,” pungkasnya.