Setiap Pekan Filipina Rugi Rp 42,7 Triliun Karena Lockdown

ilustrasi/net
ilustrasi/net

Pemberlakuan penguncian di ibukota Manila dan sejumlah wilayah lainnya di Filipina telah menyebabkan kerugian ekonomi yang mendalam. Setidaknya 150 miliar peso atau setara dengan Rp 42,7 triliun hilang setiap pekannya ketika Filipina memberlakukan penguncian.


Angka kerugian ekonomi itu dikutip dalam pernyataan Sekretaris Perencanaan Sosial Ekonomi Karl Chua yang dimuat Philippine Star, Minggu (8/8).

Menurut Karl, angka itu 43 persen lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya lantaran lebih banyak daerah yang dikunci untuk menahan penyebaran virus corona varian Delta yang lebih menular.

Sejak penguncian diberlakukan, lebih dari 20 ribu orang ditangkap karena melanggar protokol karantina.

Sekitar 9.600 orang ditangkap di wilayah ibukota dan setidaknya 10.800 di provinsi tetangga Bulacan, Rizal, Laguna dan Cavite ditangkap karena melanggar jam malam dan protokol lainnya selama penguncian.

Sementara itu, Manila Bulletin melaporkan, 13 rumah sakit di wilayah ibukota telah mencapai kapasitas tempat tidur penuh untuk pasien Covid-19, sementara 11 lainnya memiliki kapasitas lebih dari 85 persen.

Dua puluh empat rumah sakit lainnya memiliki kapasitas lebih dari 70 persen. Dari dari Worldometers menunjukkan, Filipina sudah mencatat 1,6 juta kasus Covid-19, dengan lebih dari 28 ribu kematian.