Seru! 18 Kepala Sekolah PGRI Sumsel Diganti

Sebanyak 18 Kepala Sekolah (Kepsek) di bawah naungan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sumatera Selatan bakal mengalami rotasi dan rolling. Di samping berakhirnya masa jabatan, pergantian tersebut guna percepatan kemajuan sekolah-sekolah dalam binaan PGRI.


Hal ini diungkapkan oleh Ketua Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan (YPLP) Dasar dan Menengah (Dasmen) PGRI Provinsi Sumsel Hasanuddin, Rabu (19/8/2020).

Menurutnya, khusus di Palembang ada sebanyak 14 sekolah baik SMP, SMA, dan SMK kepala sekolah yang habis masa jabatan. Sedangkan untuk di daerah Pagaralam ada 2 SMA dan 1 SMK, di Lahat 1 SMK, dan di Gelumbang ada 1 SMA.

"Rata-rata Kepsek yang digantikan ini sudah habis masa baktinya 4 tahun, ada yang satu periode, ada yang dua periode bahkan ada yang tiga periode. Karena memiliki prestasi yang luar biasa kita kasih kesempatan pada periode ketiga tersebut," ujarnya, Rabu (19/8).

Hasanuddin menambahkan, syarat dasar untuk menjadi kepala sekolah seperti yang disyaratkan pada anggaran dasar dan persyaratan Kemendikbud.

"Kalau di Anggaran Dasar yaitu umur pada saat pengangkatan pertama maskimal 56 tahun, memiliki NUPTK, memiliki kartu anggota PGRI, memiliki pengalaman mengajar lima tahun, dan yang terpenting memiliki nomor unik kepala sekolah (NUKS)," jelasnya.

Dikatakannya, kepsek yang diangkat tanpa NUKS, maka tugas tambahan sebagai Kepsek tidak akan diperhitungkan dalam memenuhi beban kerjanya.

NUKS dicatat dalam database nasional oleh Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) sebagai penjamin mutu penyelenggaraan penyiapan calon kepala sekolah.

"Kepala Sekolah yang belum memiliki NUKS sekolah terancam tidak bisa menerima dana bantuan operasional sekolah (BOS) dari pemerintah," katanya

Dengan nantinya pelantikan Kepsek dalam lingkungan PGRI dalam waktu dekat, Hasanuddin berharap para Kepsek tersebut dapat dengan segera update ilmu pengetahuan dan mengambil langkah-langkah kemajuan dari sekolah.

"Ya masing-masing, karena pada saat ini banyak sekolah-sekolah swasta yang telah tutup dan PGRI tidak menghendaki itu,"tutupnya.[ida]