Di tahun ajaran baru, biasanya para pedagang buku dan perlengkapan sekolah lainnya, akan kecipratan rezeki. Namun tahun ini mereka harus lebih bersabar.
- Indonesia Kuasai 34,1 Persen Ekspor Batu Bara Global pada 2023
- Genjot KPR FLPP, dalam Sepekan Bank BTN Catatkan Akad Kredit 6.000 Unit
- Atasi Kelangkaan, Badan Pangan Nasional Segera Distribusikan 700 Ribu Ton Beras
Baca Juga
Pasalnya, jumlah penjualan perlengkapan sekolah ini mengalami penurunan drastis.
Selain dikarenakan libur sekolah akibat pandemi Covid-19, ketidakpastian kapan kegiatan belajar mengajar di sekolah kembali diberlakukan, turut menambah penurunan omzet para pedagang ini.
Maria, pegawai toko buku Alfamedia Baturaja mengungkapkan, toko yang dikelolanya tersebut mengalami penurunan omzet penjualan perlengkapan sekolah mencapai 50 persen.
Menurutnya, penurunan ini mulai dirasakan sejak awal Januari lalu atau awal mewabahnya Covid-19.
Puncak sepinya penjualan, dirasakan di penghujung Maret lalu. Bisa dikatakan saat itu tak ada pembeli.
“Yang jelas selama Corona ini sangat berpengaruh pada toko buku kami ini. Karena pendapatan kami ini kan tergantung dari anak-anak sekolah. Jika tidak sekolah, kami ikut terdampak. Dan itu pengaruhnya sangat besar,” ungkapnya.
Diperkirakan omzet penjualan perlengkapan sekolah ini akan mengalami penurunan lagi, apabila belum adanya kepastian dari pemerintah terkait zona yang aman untuk kembali belajar di sekolah.
- Pertamina Temukan Cadangan Migas Baru di Muba
- Produksi Kilang Pertamina Balikpapan Menuju 360 Ribu Barel Per Hari
- Kampanyekan Anti Hate Speech, Indosat Ooredoo Hutchison Gelar Kompetisi dan Festival Film Pendek SOS 2023