Pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri soal "yang sekarang berkuasa bertindak seperti zaman Orde Baru" dianggap menyentil Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarganya.
- Jelang Pemilu 2024, Partai Pelopor Putuskan Bakal Ubah Nama
- Peringatan Demokrat untuk Moeldoko: Rakyat Indonesia Tidak Bodoh, Kita Lawan Semua Upaya Pembodohan
- Koalisi Menuju 2024 Mulai Terbentuk, Pengamat: Selama Belum Menemukan Titik Kepentingan, Koalisi Bisa Rapuh
Baca Juga
Direktur Eksekutif Sentral Politika, Subiran Paridamos memandang, gaya komunikasi politik Megawati memposisikan diri sebagai pihak yang tertindas.
Pasalnya, dia tak bisa memungkiri adanya ketegangan antara Megawati dengan Presiden Jokowi.
Terutama setelah putra sulungnya yang menjabat Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka, resmi menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto yang diusung sebagai capres Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Pidato Megawati yang berapi-api seolah mengajak kader dan simpatisan PDIP untuk melawan kembali Orde Baru. Jelas dengan tegas menyasar dan menunjuk 'hidung' Presiden Jokowi dan pencapresan Prabowo-Gibran," ujar Subiran kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (28/11).
Konflik di antara elite politik PDIP yang dianggap Subiran kini nyata-nyata berseberangan pada Pilpres 2024, justru rentan memunculkan konflik di antara masyarakat pendukung pasangan capres-cawapres.
"Jika ini terus digelorakan, maka bukan tidak mungkin Pilpres ini akan berujung chaos akibat isu yang diciptakan para tokoh politik itu sendiri," ucapnya.
Lebih lanjut, lulusan S2 ilmu komunikasi politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) itu mempertanyakan tujuan Megawati menggelorakan isu neo orde baru maupun dinasti politik ke hadapan masyarakat.
"Apakah tuduhan itu berdasar, atau hanya bentuk ekspresi kekecewaan karena Presiden Jokowi kini tidak lagi tunduk pada kepentingan PDIP dan Megawati?" tandas sosok yang kerap disapa Biran itu.
Megawati menyampaikan singgungan keras yang diduga tertuju kepada Jokowi dan keluarganya dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Organ Relawan Pendukung Ganjar-Mahfud di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin kemarin (27/11).
- Peringkat Kedua RMOLVote, Firli Bahuri Diyakini jadi "Kuda Hitam" Pilpres 2024
- Prabowo Ngaku Semakin Yakin Keputusannya Gabung Rezim Jokowi Benar
- Hensat: Caketum PSSI, Tolong Jangan Rangkap Jabatan!