Sempat Alami Kegagalan Jadi Paskibraka di Istana, Sekarang I Nyoman Ananta Masuk Tim Inti 

I Nyoman ananta Sumanta
I Nyoman ananta Sumanta

Harus mengalami kegagalan setelah dinyatakan lolos menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana, I Nyoman Ananta Sumanta terpaksa menarik diri karena sempat dinyatakan positif terpapar Covid-19.


Pelajar yang berasal dari SMA Negeri 1 Belitang, OKU Timur tersebut menyatakan bahwa menjadi Paskibraka di Istana sudah menjadi mimpi lama baginya yakni sedari pertama kali masuk SMA. Hal inilah yang membuatnya gigih untuk terus mengikuti latihan.

Diceritakannya, bahwa sejak awal Juli dia telah mengikuti seleksi di sekolahnya. Dari sana ia selalu melakukan latihan dengan giat dan tanpa putus asa. Berkat kerja keras inilah ia berhasil lolos menjadi bagian dari Paskibraka di Istana Negara.

“Sebelumnya saya telah mengikuti seleksi Paskibraka pada umumnya dan waktu itu alhamdulillah berhasil lolos untuk mewakili Sumsel ke Istana,” ceritanya kepada media di Griya Agung, Selasa (17/8).

Namun, mimpinya terpaksa harus ia kubur, sebab pada tanggal 23 Juli 2021, saat pemeriksaan awal calon Paskibraka, dirinya dinyatakan positif terpapar Covid-19. Hal ini tentu membuatnya kecewa dan terpaksa harus menjalani isolasi mandiri di rumahnya.

“Sebelum berangkat saya dan teman-teman harus mengikuti pemeriksaan PCR pada tanggal 23 Juli, Namun berdasarkan hasil yang diterbitkan saya dinyataakan positif Covid dan harus dipulangkan,” ungkapnya.

Setelah pulang, I Nyoman pun isolasi mandiri. Dua hari kemudian, ia kembali menjalani tes PCR tepatnya pada Minggu (25/7) dan dinyatakan negatif Covid-19. 

Meskipun sempat mengalami kekecewaan, putra ketiga dari lima saudara ini mengaku tetap bersyukur karena pada tanggal 30 Juli 2021 ia diperbolehkan bergabung kembali ke Paskibraka di Griya Agung guna mengikuti latihan. semua ini diakuinya karena dukungan serta doa dari keluarga.

“Saat dinyatakan tidak lolos ke Nasional karena positif tentunya kecewa. Hanya karena tersandung kerikil kecil saya jadi jatuh. Meskipun demikian, saya masih tetap bersyukur. Karena kalau saya ke Jakarta belum tentu bisa masuk pasukan inti. Di sini saya beruntung masih mendapatkan posisi sebagai penggerek,” ungkapnya.

Terakhir dia turut berharap agaar kejaadian serupa tidak akan terulang kembali dan meminta untuk lebih teliti lagi dalam melakukan tes.

“Awalanya saya down tapi sekarang puaslah sudah tidak ada rasa kecewa-kecewa lagi. Harapannya mungkin kejadian seperti ini tidak terulang kembali," pungkasnya.