Semburan lumpur yang muncul di sebuah pekarangan rumah, Jalan Lembur 1, Kelurahan Jatirangga, Jatisampurna, Kota Bekasi disebut tidak berbahaya untuk warga setempat.
- Dilantik, Ersangkut Resmi Anggota DPRD Provinsi Sumsel
- Hari Tani Nasional, Aliansi BEM Se Sumatera Teriakan Empat Tuntutan
- Diduga Terlibat Jaringan Teroris, Rumah Penjual Susu Kedelai di Palembang Digeledah Densus 88
Baca Juga
Hal itu dikatakan Camat Jatisampurna Wahyudin berdasarkan hasil penyelidikan sementara ahli geologi yang bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bekasi.
"Kemarin sudah mendatangkan ahli geologi, kata dia tidak berbahaya, perkiraannya dua atau tiga hari reda," kata Wahyudin saat dikonfirmasi mengenai fenomena yang sempat disebut mirip tragedi lumpur Lapindo di Sidoarjo tersebut, Senin (7/9).
Kendati demikian, Pemkot Bekasi bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tetap melanjutkan pengujian lumpur tersebut guna memastikan kandungannya tidak berbahaya.
Adapaun saat ini lokasi semburan lumpur itu telah ditutup dengan batu dan semen oleh pemilik pekarangan rumah tersebut. Fenomena itu juga tidak mengganggu kondisi air tanah yang biasa menjadi konsumsi warga setempat.
"Material lumpurnya juga tidak banyak banget, lebih banyak air," ujar Wahyudin.
Sebelumnya diberitakan, semburan lumpur tersebut terjadi pada Sabtu (5/9) pagi. Semburan timbul bermula dari gas yang keluar dari dalam tanah hasil pengeboran pemilik rumah. Meski semburan diawali dengan suara ledakan, tetapi tidak ada korban akibat fenomena tersebut.
- Bikin Aksi di Daerah, KAMI Ditolak Warga Setempat
- APBDP Disahkan, Namun Dewan Kasih Catatan
- Naik Kuda, Khofifah Menikmati Kawasan Bromo