Semarak HUT RI ke-77, Ratusan Pelajar Muara Enim Antusias Ikuti Lomba Permainan Tradisional

Ratusan pelajar di Muara Enim mengikuti lomba permainan tradisional dalam rangka HUT RI ke-77. (Noviansyah/Rmolsumsel.id).
Ratusan pelajar di Muara Enim mengikuti lomba permainan tradisional dalam rangka HUT RI ke-77. (Noviansyah/Rmolsumsel.id).

Kemeriahan HUT RI ke-77 dirasakan ratusan pelajar di Kabupaten Muara Enim. Setelah vakum selama dua tahun akinat pandemi Covid-19, tahun ini berbagai lomba permainan tradisional kembali digelar.


Bertempat di Lapangan Merdeka, kegiatan yang dilakukan Dinas Pemuda dan Olahraga Muara Enim itu, diikuti pelajaran dari tingkat SMP sederajat dan SMA sederajat se-Kabupaten Muara Enim. Berbagai lomba permainan tradisional pun digelar, mulai dari lari balok, egrang, lomba bakiak dan lainnya.

Kadispora Muara Enim, Syarifudin mengatakan olahraga yang berupa permainan tradisional sudah menjadi program Kementerian Olahraga yang terus digalakkan secara nasional, disamping melestarikan dudaya setiap daerah juga melestarikan olahraga ditengah masyarakat secara nasional. 

"Selama ini olahraga tradisional sangat jarang diminati oleh anak-anak dan remaja, Sehingga hampir punah, maka kita harus lestarikan, apabila dijaman millenium ini semakin banyak permainan olahraga digital dengan teknologi canggih yang merabah dunia anak-anak yang dampaknya tidak baik terhadap pertumbuhan kesehatan jasmani maupun rohani anak dan remaja," ujar dia, Rabu (10/8/2022). 

Selain itu, ujar Syarifudin, kegiatan ini juga, dalam upaya pencarian bibit-bibit atlit olahraga tradisonal untuk mewakili Pemkab Muara Enim ke tingkat Provinsi dan Nasional.

"Para juara akan kita data, dan apabila ada event yang lebih tinggi insyaallah akan kita berangkatkan dan mengingat juga pada Tahun 2023 mendatang ada festival olahraga rekreasi Daerah (FORDA) Provinsi Sumatera Selatan menuju FORNAS 2023 di Jawa Barat," jelas dia. 

Salah satu peserta lomba, Dani mengatakan, sangat menikmati lomba permainan olahraga tradisional yang diselenggarakan ini, pasalnya sudah selama 2 tahun tidak ada kegiatan perlombaan tradisional ini.

"Selain mewakili sekolah tentunya merasa sangat terhibur menyaksikan kawan-kawan lainnya ikut berlomba-lomba memenangkan pertandingan," tandas dia.