Seluruh komponen bangsa harus bersatu karena penanganan pandemik Covid-19 adalah sebuah peperangan melawan satu musuh bersama.
- Sempat Dirawat, Anak Balita yang Jadi Korban Kecelakaan Depan IP Kini Telah Diperbolehkan Pulang
- Truk Bermuatan Minyak Terguling di Jalan Soekarno-Hatta, Arus Lalu Lintas Lumpuh Selama Beberapa Jam
- Kapal Bocor dan Alami Kerusakan, 57 Imigran Rohingya Terdampar di Pesisir Aceh
Baca Juga
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, saat memberikan orasi ilmiah pada acara wisuda secara online yang diselenggarakan Universitas Sebelas Maret (UNS), Sabtu (2/5).
Dalam orasi ilmiahnya, Marsekal Hadi menyinggung terkait fenomena sosial yang dipandang sangat memprihatinkan yaitu ada segelintir masyarakat yang memperlakukan tenaga medis yang berjuang digaris depan melawan Covid-19 dengan tidak manusiawi.
"Para dokter dan tenaga medis yang telah rela berjuang mengorbankan keselamatan dirinya sendiri seharusnya diberi apresiasi. Namun, ternyata ada sebagian masyarakat yang bertindak sebaliknya," kata dia.
Dalam penanganan COvid-19, kata Hadi, petugas medis telah berjuang sekuat tenaga tidak mengenal waktu dan rela tidak nyaman dengan ketatnya protokol kesehatan.
"Karena sifat virus itu, para dokter dan tenaga medis lainnya harus bekerja dalam kondisi yang sangat tidak nyaman, selama berjam-jam menggunakan APD," ujarnya.
Menurut Panglima TNI, saat bangsa Indonesia merebut dan mempertahankan kemerdekaan para pejuang mendapat bantuan dan dukungan penuh dari rakyat. Dukungan yang sama, bagi dia, juga harus diberikan masyarakat untuk membantu tenaga medis bersama-sama mencegah penyebaran Covid-19.
"Sangat disayangkan para tenaga medis, yang saat ini merupakan pejuang digaris depan dalam melawan Covid-19 justru mendapat perlakuan yang sebaliknya," pungkasnya.[ida]
- Mandi di Pantai, Bocah 10 Tahun di Tanggamus Tewas Tenggelam
- Gunung Sampah TPA Sukawinatan Terbakar, Kadis DLHK Palembang Salahkan Alam
- Korsleting Listrik, Dua Rumah di Empat Lawang Terbakar