Selamatkan Lahan Kritis, JBI Tanam 20 Ribu Bibit Pinang dan Aren Peninggalan Prasasti Talang Tuo 

JBI Tanam 20 Ribu Bibit Pinang dan Aren Peninggalan Prasasti Talang Tuo Bumi Sriwijaya/ist
JBI Tanam 20 Ribu Bibit Pinang dan Aren Peninggalan Prasasti Talang Tuo Bumi Sriwijaya/ist

Sebagai wujud nyata untuk menyelamatkan lahan kritis serta melestarikan kawasan hutan lindung dan Daerah Aliran Sungai (DAS), lembaga lingkungan hidup Jejak Bumi Indonesia (JBI) Kabupaten OKU bersama Kelompok Tani Hutan (KTH) binaannya yang tersebar di Kabupaten OKU Selatan, menanam 20 ribu bibit pohon pinang dan aren.


Puhan ribu bibit tersebut ditanam di lahan kritis seluas 100 hektar yang tersebar di tiga desa dalam Kecamatan Muaradua, Kabupaten OKU Selatan.

Pendiri JBI Kabupaten OKU, Hendra Setyawan menjelaskan, penanaman puluhan ribu bibit pinang dan aren ini merupakan bagian dari gerakan menanam 1 miliar pohon.

“Kita (JBI OKU dan KTH OKUS) menanam 20 ribu bibit pinang dan aren di lahan kritis seluas 100 hektar yang tersebar di Desa Simpang Sender, Desa Tanjung Agung, dan Desa Kisau, Kecamatan Muaradua yang merupakan perbatasan OKU dan OKU Selatan,” jelasnya, Rabu (2/11).

Bibit-bibit yang ditanam tersebut, kata Hendra, berasal dari pengembangan pembibitan yang dilakukan oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) binaan JBI yang tersebar di Kabupaten OKU Selatan.

“Gerakan menanam pohon ini sebagai upaya menyelamatkan lahan kritis agar kembali produktif sekaligus melestarikan kawasan hutan lindung dan Daerah Aliran Sungai (DAS) supaya tetap lestari,” ujarnya.

Dia juga mengungkapkan, seperti diketahui bahwa di beberapa daerah dalam Provinsi Sumsel terdapat banyak lahan kritis yang disebabkan oleh perambahan hutan secara liar,  sehingga perlu dilakukan upaya konservasi agar tetap lestari.

“Kita berharap melalui kegiatan menanam pohon ini, dapat menjaga alam sekitar agar tetap hijau dan hasil panen tanaman yang ditanam ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah itu,” ungkapnya.

"Jenis tanaman pinang dan aren yang kita tanam merupakan peninggalan Prasasti Talang Tuo Bumi Sriwijaya yang memiliki nilai jual tinggi lebih dari tanaman jenis karet dan sawit," katanya menambahkan.