Sedekah Serabi Empat Lawang Menarik Perhatian di Pekan Adat Sumatera Selatan 

Sebuah perhelatan adat Sedekah Serabi Empat Lawang yang diselenggarakan dalam rangka Pekan Adat Sumatera Selatan /ist
Sebuah perhelatan adat Sedekah Serabi Empat Lawang yang diselenggarakan dalam rangka Pekan Adat Sumatera Selatan /ist

Sebuah perhelatan adat Sedekah Serabi Empat Lawang yang diselenggarakan dalam rangka Pekan Adat Sumatera Selatan (PASS) memikat perhatian para pengunjung. Walaupun digelar dengan sederhana, ritual ini berhasil memikat perhatian para tamu yang hadir pada sore hari kedua, Jumat (4/5).


Dalam pergelaran ini, Vebri Al Lintani, seorang budayawan kelahiran Sumatera Selatan dengan akar dari Empatlawang, tidak hanya memandu acara, tetapi juga merupakan penulis buku tentang Sedekah Serabi. Ritual ini menampilkan serabi sebagai makanan utama dalam upacara adat tersebut. Selain serabi, juga ditampilkan makanan khas Empatlawang lainnya, seperti kecepol, gunjing, dan kelicuk.

"Sedekah serabi adalah adat khas Empatlawang yang digunakan oleh masyarakat untuk memasang atau membayar nazar atau niat. Misalnya jika seseorang memiliki niat tertentu, mereka akan melakukan sedekah serabi. Jika niatnya terkabul, mereka akan melaksanakan pembayaran. Jika tidak, itu akan menjadi beban bagi mereka, seolah-olah mereka memiliki hutang yang terus berlanjut," kata Vebri.

Acara ini juga dihadiri oleh istri Bupati Empatlawang, Hj. Happy Sapriani, serta beberapa sesepuh dan pembina adat Empatlawang, seperti Prof. Aflatun Muchtar (Ketua MUI Sumsel), H. Abdul Shobur (Ketua Ikatan Keluarga Empat Lawang), Amirul Husni, dan Rusdi.

Setelah prosesi Sedekah Serabi yang melibatkan hampir seluruh pengunjung dalam menyaksikan dan menikmati hidangan yang disediakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Empatlawang, acara dilanjutkan dengan diskusi adat.

Dalam diskusi tersebut, narasumber seperti Jhon Heri, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Empatlawang, serta Sulton, Ketua Lembaga Adat Empatlawang, memberikan wawasan mengenai arti dan makna dari Sedekah Serabi.

Sulton menyatakan, "Sedekah serabi adalah kearifan lokal yang diciptakan oleh para puyang. Ini adalah kearifan yang selalu mengajak kita untuk bersyukur dan mengingat Yang Maha Kuasa."

Jhon Heri mengungkapkan bahwa Sedekah Serabi tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Empatlawang. "Saya sendiri mengalaminya, sebelum saya lulus sekolah, orangtua saya mengadakan Sedekah Serabi, dan begitu juga ketika saya lulus sekolah."

Ia juga menyampaikan bahwa Sedekah Serabi telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia pada tahun 2021, dan pemerintah setempat berupaya keras untuk menjaga dan memajukan kearifan lokal ini.

Ketua Lembaga Adat, Sulton, telah menginisiasi program pelestarian adat dan seni budaya seperti Sedekah Serabi dan berbagai tradisi lainnya di dusun-dusun Empatlawang.

"Sedekah serabi adalah kearifan lokal yang patut dibanggakan oleh masyarakat Empatlawang. Ini adalah kearifan yang mengajarkan kita untuk selalu bersyukur dan menghormati Yang Maha Kuasa," ujarnya.

Dengan adanya perhelatan ini, kekayaan budaya dan kearifan lokal Empatlawang terus diperkenalkan dan dipertahankan, sembari memberikan inspirasi bagi daerah lain untuk melibatkan masyarakat dalam menjaga dan memelihara identitas budaya mereka.