Sumsel Ajak Negara Tetangga Lestarikan Warisan Budaya Melayu

Gubernur Sumsel Herman Deru bersama Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel,Aufa Syahrizal meresmikan gelaran Festival Budaya Melayu Sumsel di Ballroom Sriwijaya, Hotel Swarna Dwipa PAlembang, Selasa (26/10). (mita rosnita/rmolsumsel.id)
Gubernur Sumsel Herman Deru bersama Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel,Aufa Syahrizal meresmikan gelaran Festival Budaya Melayu Sumsel di Ballroom Sriwijaya, Hotel Swarna Dwipa PAlembang, Selasa (26/10). (mita rosnita/rmolsumsel.id)

Pemprov Sumsel menggelar Festival Budaya Melayu Sumsel dan pagelaran seni tradisi ke-2  di Ballroom Sriwijaya, Hotel Swarna Dwipa Palembang dengan fokus tema yakni Peran Seni dan Budaya dalam Kehidupan Masyarakat di Sumatera Selatan. Selasa, (26/10).


Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan, Aufa Syahrizal Sarkomi, mengatakan, penyelenggaraan even ini bertujuan mengajak masyarakat khususnya generasi muda agar sadar bahwa Sumsel merupakan rumpun melayu yang besar. Sehingga perlu perhatian bersama mempertahankan warisan yang telah tumbuh dari dulu hingga saat ini.

“Tadinya kami menginginkan kegiatan ini juga turut melibatkan beberapa provinsi tetangga yang juga serumpun, namun karena kondisi pandemi jadi untuk sementara kami cukup melaksanakan kegiatan seperti ini,” tambah Aufa.

Diakui pula oleh Aufa bahwa kegiatan yang akan rutin digelar setiap tahun ini juga dipersiapkan untuk fokus pada seluruh kebudayaan melayu yang ada di 17 kabupaten dan kota di Sumsel dengan  penyelenggaraan bergilir.

“Mengingat Sumsel ini punya banyak warisan budaya dan kesenian melayu yang harus digencarkan dengan promosi seperti ini, bahkan tidak menutup kemungkinan nanti kita juga akan turut mengundang negara-negara tetangga yang juga memiliki rumpun melayu, seperti Malaysia, Singapura, Thailand dan Brunei Darussalam. Tapi untuk sementara, Alhamdulillah kita manfaatkan momen PPKM level 2 ini untuk yang di Sumsel, artinya kita tetap tidak boleh stagnan,” ungkapnya pula.

Bukan hanya itu, pihaknya juga bamal bekerjasama dengan organisasi Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI)  untuk terus melestarikan bahkan memperkenalkannya pada dunia. hal tersebut juga turut didongkrak oleh posisi Gubernur Sumsel sebagai ketua dunia melayu islam untuk Indonesia.

“Saat ini kita sangat memerlukan peran pakar budaya dan seni di Sumsel untuk terlibat dalam setiap agenda ini, mangkanya kita mengundang mereka pada kegiatan ini untuk menjadi narasumber yang memberikan informasi terkait budaya melayu di Sumsel dan seni mana saja yang perlu kita pertahankan sebagai identitas,” imbuhnya.

Sementara, Gubernur Sumsel, Herman Deru mengatakan bahwa sampai hari ini melayu bukan hanya sekedar identitas namun juga menjadi sebuah peradaban yang bisa tercermin dalam perilaku, pakaian dan juga kepercayaan agama masing-masing, bagaimana ketaatan yang dijaga oleh setiap individu. 

Sehingga dirinya  sangat mengapresiasi festival yang berhasil dilakukan hari ini sebagai bentuk ajakan kepada masyarakat untuk lebih kenal dengan warisan budaya sendiri.

“Bahwa festival ini diadakan untuk mengajak para generasi muda untuk tahu warisan leluhur. Apalagi setelah pandemi kita akan turut mengikuti festival serupa hanya saja yang digelar DMDI dengan keterlibatan 21 provinsi di Indonesia untuk memperkenalkan kebudayaan melayu di Indonesia,” pungkasnya.