Sebut Minim Dana Hibah, KONI OKU Hanya Berangkatkan 25 Cabor di Porprov Lahat

Ketua FHI OKU dan Sekretaris KONI OKU saat Muscab, Selasa (28/2). (Amizon/RmolSumsel.id)
Ketua FHI OKU dan Sekretaris KONI OKU saat Muscab, Selasa (28/2). (Amizon/RmolSumsel.id)

Akibat minimnya dana hibah dari Pemkab OKU, membuat Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten OKU tidak bisa mengikutsertakan semua Cabang Olahraga (Cabor) untuk berlaga pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumsel di Lahat tahun 2023.


Dari 45 Cabor yang ada di KONI OKU, hanya 25 Cabor yang diberangkatkan. Sedangkan sisanya 20 Cabor terpaksa mengubur harapannya untuk bisa berlaga di event bergengsi tersebut.

Bahkan, Ketua KONI OKU, Fahruddin melalui Sekretarisnya, Aprili Mauludin mengatakan, bahwa hal ini sudah diputuskan dalam rapat Pleno KONI OKU.

"Anggarannya tidak memadai untuk mengakomodir seluruh Cabor yang ada di KONI OKU. Artinya tidak semua cabor bisa ikut dalam event Porprov 2023 di Lahat nanti," beber Aprili, dibincangi usai Muscab Federasi Hockey Indonesia (FHI) OKU, Selasa (28/2).

Dirinya menjelaskan, yang bisa ikut berlaga di Porprov Lahat hanya Cabor yang menorehkan prestasi atau medali pada Porprov OKU Raya beberapa waktu lalu.

“Keputusan ini akan disampaikan ke semua cabor dan surat resminya akan segera diusulkan.Kita akan mengadakan rapat dengan cabor tanggal 6 Maret nanti. Di sanalah kita nanti akan menyampaikan hasil keputusan rapat bahwa tiket ke Lahat adalah perolehan medali di Porprov OKU Raya," jelasnya.

Meski demikian, ada pemikiran lain untuk mengakomodir keinginan cabor yang tak menghasilkan medali di Porprov OKU Raya yakni punya peluang menghasilkan medali di Lahat nanti.

“Jika tetap ingin kirim atletnya ke sana masih ada kesempatan tapi tidak mendapatkan fasilitas dari KONI. Mereka bisa berangkat mandiri dengan konsekuensi biaya sendiri. Bisa datang ke KONI untuk kemudian kita daftarkan," ujarnya.

Dibeberkan Aprili, bahwa dana hibah Pemkab ke KONI OKU itu total keseluruhannya sekitar Rp3,9 miliar. Itupun dibagi dua untuk dana operasional KONI dan untuk Porprov.

"Jadi hitung-hitungan kami, cuma bisa boyong kontingen paling banyak 200 orang, di luar official. Itulah konsekuensi dari keterbatasan anggaran, tidak mungkin kita bawa semua karena yang paling utama itu kita harus mempersiapkan perlengkapan atlet, akomodasi, transportasi dan konsumsi," pungkasnya.