Sebelum Tenggelam, Ansori Sempat Berpamitan Kepada Ayahnya

Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

Kabar tenggelamnya Ansori (28) menjadi duka bagi keluarganya yang turut hadir dalam upaya pencarian yang dilakukan sejak pukul 10.00 WIB pagi tadi.


Ayah korban, Marta (60) mengaku gelisah dan khawatir saat pertama kali mendengar informasi tenggelamnya Ansori, Jumat (18/3) sekitar pukul 01.30 WIB 

"Saya mau tahu keadaan anak saya sebetulnya, lalu saya langsung bergegas mendatangi lokasi kejadian," katanya saat dibincangi.

Sebelumnya, Ansori dilaporkan tenggelam di Sungai Musi tepatnya dari pinggir Mushola Riyadhul Jannah Jalan Ali Gatmir Kelurahan 10 Ilir Kecamatan Ilir Timur III Palembang. 

Marta mengungkapkan, pada malam kejadian, Ansori sempat pamit padanya untuk pergi bersama teman-teman di Majelis Taklim. 

"Memang dia rajin ikut pengajian. Tapi saya tidak tahu kalau tempatnya di Musala ini," ujarnya. 

Ansori sendiri merupakan buah hatinya yang terakhir dari dua bersaudara. Dia memiliki seorang kakak perempuan yang sudah menikah dan ibunya sudah meninggal sekira hampir empat bulan lalu. 

Dalam kesehariannya, Anshori bekerja sebagai pedagang asongan keliling di Pasar 16 Ilir. 

Tak jarang dia mencari tambahan penghasilan dengan menjadi tukang angkut barang di pasar tersebut. 

"Anaknya baik, dia juga rajin ibadah. Sholat lima waktu tidak tinggal," ujar Marta menceritakan keseharian anaknya. 

Meski perasaan cemas sangat dia rasakan, namun Marta mengaku ikhlas dengan takdir yang terjadi pada anak bungsunya tersebut. 

"Saya berharap dia ditemukan selamat. Tapi kalaupun tidak, saya hanya berharap tubuhnya ditemukan supaya bisa dimakamkan dengan layak," pungkasnya.