Sampah Koran Bekas Alas Salat Kembali Menumpuk Usai Sholat Id di Kawasan Ampera

Tumpukan sampah koran bekas usai pelaksanaan shalat Idul Adha di kawasan masjid Agung Palembang, Jumat (6/6/2025). (Maya Hasan/ RMOLSumsel.id)
Tumpukan sampah koran bekas usai pelaksanaan shalat Idul Adha di kawasan masjid Agung Palembang, Jumat (6/6/2025). (Maya Hasan/ RMOLSumsel.id)

Persoalan sampah koran bekas yang digunakan sebagai alas salat kembali menjadi pemandangan umum setiap kali pelaksanaan Sholat Idul Adha di Kota Palembang. 


Persoalan sampah koran bekas yang digunakan sebagai alas salat kembali menjadi pemandangan umum setiap kali pelaksanaan Sholat Idul Adha di Kota Palembang.

Hampir seluruh kawasan jalan protokol seperti Jalan Merdeka, Jalan Jenderal Sudirman hingga sepanjang Jembatan Ampera dipenuhi lautan sampah koran bekas yang ditinggalkan jemaah.

Pantauan di lapangan menunjukkan, tumpukan sampah terjadi karena jemaah tidak membawa pulang kembali alas salat mereka. 

Selain itu, minimnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan turut memperparah kondisi ini.

Petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Palembang, Safri (25), mengungkapkan bahwa kondisi ini terjadi hampir setiap tahun usai Sholat Id.

"Ya seperti inilah setiap tahun setelah pelaksanaan salat. Sampah koran berhamburan di mana-mana, dan kami harus membersihkannya," ujar Safri saat menyapu di kawasan pangkalan Jembatan Ampera, Jumat (6/6/2025).

Ia menambahkan, saat momen Lebaran seperti ini, para petugas kebersihan tetap harus bekerja keras sejak pagi hari hingga pukul 9 atau 10, tergantung pada jumlah tim dan volume sampah.

"Kalau orang lain bisa kumpul bersama keluarga saat Lebaran, kami masih harus bekerja membersihkan sampah," katanya.

Meski begitu, Safri menyebutkan bahwa volume sampah alas salat pada Idul Adha 1446 H kali ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.

"Biasanya kami mengangkut hingga 9-10 truk sampah. Tapi tahun ini hanya sekitar 5 truk. Jadi memang ada penurunan cukup signifikan," jelasnya.

Sampah-sampah tersebut didominasi oleh koran bekas, dan sebagian kecil sampah makanan. Seluruhnya kemudian diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Puncak Sekuning.