Setelah mendapat teguran dari Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang kemarin, Senin (11/5/2020), sejumlah pengemis dadakan di kawasan Jalan Gubernur H Bastari Jakabaring Palembang masih tetap nekat mengemis pada hari ini, Rabu (13/5/2020).
- Ketua Umum TP PKK Pusat Tri Tito Karnavian Launching Tiga Gerakan Serentak Pembangunan di Sumsel
- Tekan Kerugian Akibat Gagal Panen, Petani di OKU Diminta Asuransikan Sawah
- Kota Baturaja Dikepung Banjir, Puluhan Rumah Warga Terendam
Baca Juga
Hal itupun membuat Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda kembali turun. Ia hadir untuk untuk menegur para pengemis dadakan, yang berharap mendapatkan bantuan sembako dari pengguna jalan.
Kali ini orang nomor dua di Kota Palembang tersebut mengajak serta sejumlah petugas Satuan Polisi Pamong Praja dan Tim Penjangkau Dinas Sosial Kota Palembang.
Fitri pun mendekati dan menanyakan alasan mereka mengemis, sambil memberikan bantuan berupa satu paket sembako. Usai mendapatkan bantuan sembako, para pengemis dadakan yang diketahui berasal dari satu rukun tetangga (RT) tersebut dibawa ke kantor Satpol PP Kota Palembang.
"Saya mendengar banyak warga Palembang yang meminta-minta di pinggir jalan. Mereka sudah kita data, terutama tempat asalnya dan ternyata berasal dari satu RT bahkan tadi kita juga sudah bertemu Sekretaris RT-nya," ulas Fitri.
Fitri menyayangkan adanya pengkoordinasian warga untuk meminta-minta di jalan. Apalagi saat memeriksa becak salah satu pengemis dadakan tersebut, Fitri menemukan sudah ada dua bungkusan paket sembako yang didapatkan si pengemis dadakan.
"Kita sudah berikan sembako. Dan para pengemis dadakan hingga tukang becak tersebut diamankan serta didata di Kantor Satpol-PP Palembang. Lalu akan diantar pulang ke rumahnya masing-masing," tandasnya.
Pantauan RMOL Sumsel, dari hasil penyusuran didapati pasangan suami-istri yang sudah tua sedang duduk di pinggir jalan.
Samsul (70) dan istrinya Iyus (60) yang berasal dari Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan. Mereka mengaku duduk di pinggir jalan, supaya dapat bantuan. Karena mereka tidak ada pekerjaan
"Kami tinggal berdua di kontrakan tidak jauh dari sini. Sedangkan anak kami tinggal di Kota Prabumulih," aku Samsul.[ida]
- Megawati Dinilai Perlu Ralat Pernyataan Soal Tokoh Sumatera Barat
- Pastikan Stok BBM Aman Jelang Idul Fitri, Polres OKU Timur Sidak ke SPBU
- Oknum Anggota DPRD Palembang Terkait Jaringan 30 Kg Sabu