Komisi V DPRD Sumsel mendatangi Kementerian Kesehatan. Selain bagian dari kunjungan kerja, kedatangan tersebut untuk menyampaikan permasalahan penumpukan antrian pasien di RSMH Palembang.
- Tahun Depan Lubuklinggau Kebagian Dana Kelurahan Rp200 juta Per Kelurahan
- Polda Sumsel Pantau Karhutla Pakai CCTV
- Peringati HUT ke-61 Pramuka, Ini Pesan Pj Bupati Muara Enim
Baca Juga
Diketahui sebelumnya, penumpukan antrian pasien di RSMH Palembang viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, antrian terjadi sejah subuh, bahkan antrian di Poli Rehabilitasi Medic tersebut diganti dengan botol, batu bata, hingga helm.
Hal itu dilakukan agar pasien mendapat nomor urut pertama, karena pendaftaran pasien hanya dapat dilakukan secara offline atau langsung.
"Saat kunjungan yang dilakukan pada Kamis (2/2) itu, kami menyampaikan soal layanan rumah sakit vertikal milik pemerintah pusat yakni RSMH," ujar Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel Mgs Syaiful Fadli, Sabtu (4/2).
Politisi PKS ini mengatakan, peran RSMH sebagai rumah sakit penampung regional pasien, membuat Sumber Daya Manusia (SDM) dan peralatan menumpuk.
Oleh karena itu, sambung dia, alangkah baiknya beban yang dihadapi RSMH dibagi dengan rumah sakit lain.
"Maka dari itu, Pemerintah juga harus menyiapkan alat dan SDM untuk rumah sakit lain. Sehingga tidak ada lagi penumpukan pasien di RSMH sejak subuh," tandas dia.
- Terungkap! Kekerasan Dokter Konsulen RSMH ke PPDS Anestesi Berlangsung Sejak 2019
- Dokter Konsulen RSMH Palembang Dinonaktifkan Usai Diduga Lakukan Kekerasan Seksual ke PPDS
- Ketua Dewas BPJS Kesehatan Sidak RSMH Palembang, Soroti Kualitas Layanan dan Efektivitas Program JKN