Sabu-sabu Dikemas di Myanmar, Kurir Bergerak Instruksi Warga Binaan

Kapolda Sumsel Irjen Toni Harmanto, Wakapolda Brigjen Rudi Setiawan bersama jajaran Ditres Narkoba menunjukkan barang bukti sabu-sabu pada press release di Mapolda Sumsel, Rabu (2/2). (Mita Rosnita/rmolsumsel.id)
Kapolda Sumsel Irjen Toni Harmanto, Wakapolda Brigjen Rudi Setiawan bersama jajaran Ditres Narkoba menunjukkan barang bukti sabu-sabu pada press release di Mapolda Sumsel, Rabu (2/2). (Mita Rosnita/rmolsumsel.id)

Ditres Narkoba Polda Sumsel terus melakukan pengembangan kasus penangkapan kurir narkoba yang membawa sabu-sabu dari Aceh dan disimpan di mobil pikap dengan bak hidrolik.


Kurir tersebut membawa sabu-sabu dengan mobil pikap L300 dengan nopol BG 9833 NQ. Penangkapan dilakukan di Jalan Simpang Tungkal KM 59, Kabupaten Musi Banyuasin, Selasa (1/2) sekitar pukul 00.15 WIB. Selain mengamankan sabu-sabu dalam kemasan teh, polisi mengamankan dua tersangka Armia dan Fadli.

Dari keterangan tersangka, mereka disuruh oknum warga binaan dengan inisial J. Sementara barang bukti sabu-sabu didapatkan dari S.

“Keduanya (J dan S) masih DPO. Kita akan kejar. Kalau warga binaan bisa segera kita laksanakan penindakan,” kata Direktur Resnarkoba Polda Sumsel, Kombes Heri Istu Hariono pada press release di Mapolda Sumsel, Rabu (2/2).

Heri mengatakan, kemasan sabu-sabu itu identik dengan teh Guanyinwang. Hal itu dikarenakan sabu tersebut memang diproduksi di luar negeri.

“Pengemasan (sabu-sabu) ini dilakukan sindikat Myanmar. Sudah dua tahun lebih ya masuk tiga tahun. Ada kemasan yang warna hijau dan warna kuning. Kebetulan yang ditangkap kali ini warna hijau. Ini sama dengan yang ditangkap oleh BNN di tol kemarin sebanyak 15 kg. Karena sindikat Myanmar ini belum tertangkap sepertinya masih akan ada produksi sabu-sabu kemasan teh seperti ini,” tutur Heri.

“Ini bukan produk Tiongkok. Tulisannya saja Tiongkok. Kita bawa dan hitung barang buktinya ada 16 bungkus atau 16 kilogram. Setelah dites tadi juga positif metamfetamin,” imbuh Heri.

Karena sabu-sabu ini dikirim dari wilayah Aceh, Heri menjelaskan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Ditres Narkoba Polda Aceh untuk bersama-sama membongkar jaringan pengedar narkoba ini.

“Kita akan kejar ke Aceh. Saya sudah komunikasi dengan Dir Resnarkoba Polda Aceh dan siap berkolaborasi,” tukasnya.