Kondisi Gaza semakin memprihatinkan. Di tengah gempuran Israel, fasilitas medis di Gaza tidak dapat diandalkan karena kurangnya pasokan, sementara pasien terus berdatangan.
- Perang Meluas, Warga Gaza Barat Segera Diminta Mengungsi
- Rudal Israel Dilaporkan Hantam Pangkalan Isfahan Iran
- DPR Minta WNI Tunda Perjalanan ke Iran dan Israel
Baca Juga
Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya dinyatakan sudah tidak berfungsi sama sekali karena kurangnya pasokan parah.
Video menunjukkan pasien-pasien yang terluka akibat serangan Israel hanya bisa berbaring di lorong-lorong rumah sakit dengan genangan darah, tanpa bisa ditangani.
Direktur RS Indonesia, Atef al-Kahlout menyebut rumah sakit tersebut hanya memiliki kapasitas 140 pasien, tetapi saat ini terdapat 500 pasien yang ditangani. Dari banyaknya pasien, 45 pasien membutuhkan intervensi bedah segera.
“Kami tidak dapat menawarkan layanan apapun lagi. Kami tidak dapat menawarkan tempat tidur apapun kepada pasien,” kata al-Kahlout, seperti dikutip Al Jazeera, Jumat (17/11).
Hampir 30.000 warga Palestina terluka sejak Israel memulai serangannya di Gaza pada 7 Oktober, setelah Hamas melakukan serangan mendadak di Israel selatan yang menewaskan sekitar 1.200 orang.
Lebih dari 11.400 orang telah terbunuh, termasuk lebih dari 4.600 anak-anak, dalam serangan Israel di Gaza.
Israel juga sangat membatasi pasokan air, makanan, listrik dan bahan bakar ke Gaza. Lembaga-lembaga bantuan memperingatkan akan adanya bencana kemanusiaan di wilayah tersebut.
- Perang Meluas, Warga Gaza Barat Segera Diminta Mengungsi
- Rudal Israel Dilaporkan Hantam Pangkalan Isfahan Iran
- DPR Minta WNI Tunda Perjalanan ke Iran dan Israel