Ricuh Protes Pembangunan Jalan Tambang PT Basin Coal Mining, Warga Bakar Kendaraan Operasional Perusahaan 

Kendaraan operasional perusahaan yang dibakar warga saat ricuh protes pembangunan jalan tambang PT Basin Coal Mining. (ist/rmolsumsel.id)
Kendaraan operasional perusahaan yang dibakar warga saat ricuh protes pembangunan jalan tambang PT Basin Coal Mining. (ist/rmolsumsel.id)

Kericuhan yang berujung pada pengrusakan aset yang diduga milik perusahaan tambang batubara terjadi di perbatasan Desa Paldas Kecamatan Rantau Bayur, Banyuasin dengan Tanjung Agung Barat, Musi Banyuasin, pada Jumat (1/9), sekitar pukul 16.00 WIB.


Kericuhan ini diduga dipicu oleh penolakan warga Desa Paldas terhadap pembuatan akses jalan yang dilakukan perusahaan batubara, PT Basin Coal Mining. Namun, penolakan tersebut diabaikan dan perusahaan tetap melanjutkan pembangunan. 

Padahal, perusahaan diduga belum  memiliki perizinan lengkap dan telah merusak ekosistem lingkungan, termasuk menyebabkan gagal panen di sawah-sawah milik warga.

"Aksi ini terjadi secara spontan," kata Daya, seorang warga setempat. 

Warga hanya meminta perusahaan tambang batubara untuk menghentikan sementara aktivitasnya karena perizinan seperti Amdal dan lainnya belum lengkap, serta dampak buruk terhadap lingkungan. Namun, pihak perusahaan tetap melanjutkan pembangunan jalan untuk operasional tambang batubara.

Saat ini, situasi telah kondusif. Kericuhan ini diduga melibatkan oknum tertentu. "Ada warga dari Paldas yang mengalami luka," tambahnya.

Video kericuhan ini telah menjadi viral di media sosial, dengan beberapa kendaraan operasional terlihat terbakar.

Camat Rantau Bayur, Syaiful, mengkonfirmasi kejadian tersebut dan menyatakan bahwa pihak Pemerintah Kecamatan telah berusaha mengatasi situasi tersebut bersama instansi terkait. Namun, dia belum memiliki informasi lebih lanjut tentang perkembangan terbaru. 

"Namun, kabarnya situasinya sudah kondusif, dan pihak kepolisian telah standby di lokasi," jelasnya.