Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) diminta segera mengkaji perlunya pemotongan uang sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) oleh sekolah negeri dan swasta selama berlangsungnya program belajar di rumah.
- Pendaftaran KIP Kuliah 2022 Kembali Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya
- PBNU Gandeng Kemenkominfo, Seribu Santri di Muara Enim Ikuti Literasi Digital
- Robot Catur UDINUS Targetkan Lawan Grand Master Internasional
Baca Juga
Hal ini disampaikan Anggota Komisi X DPR RI Prof Zainuddin Maliki, merespons adanya keluhan para orang tua yang kurang mampu, termasuk adanya pengaduan masalah ini ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
"Salah satu cara mengatasi dampak ekonomi covid-19 itu ialah pengurangan SPP, juga pemberian paket internet gratis," kata Prof Zainuddin saat dihubungi, Rabu (15/4).
Menurut mantan rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya ini, realokasi anggaran di Kemendikbud untuk mendukung penanganan wabah virus corona, juga bisa tetap digunakan untuk kepentingan pendidikan seperti memenuhi kebutuhan internet gratis bagi siswa.
Terlebih lagi realokasi anggaran Kemendikbud bukan sedikit, mencapai Rp4,9 triliun dalam rangka percepatan penanganan corona. Nah, Mendikbud Nadiem Makarim bisa mendesak agar realokasi anggarannya tetap bisa digunakan dalam rangka menjalankan tugas dan fungsinya yang terkait dengan percepatan pencegahan korona.
"Dalam hal ini, mendesak untuk pemberian paket internet gratis kepada siswa dari keluarga tidak mampu," tambah legislator PAN Dapil Jawa Timur X ini.
- Universitas Sriwijaya Kembali Tambah Guru Besar
- SD dan SMP di Muba Mulai Terapkan PTM Terbatas
- Badan Standar Nasional Pendidikan Resmi Dibubarkan