XL Axiata menutup tahun 2024 dengan pencapaian keuangan yang mengesankan serta langkah strategis dalam memperluas layanan. Pendapatan perusahaan tumbuh 6% YoY menjadi Rp 34,40 triliun, sementara EBITDA dan laba bersih masing-masing tercatat sebesar Rp 17,88 triliun (naik 13% YoY) dan Rp 1,85 triliun (naik 45% YoY).
- Pendapatan XL Axiata Tumbuh 6 Persen, Bisnis Internet Rumah Jadi Andalan Baru
- Indosat Bukukan Pendapatan Rp37,4 Triliun Sepanjang Sembilan Bulan Tahun 2023
- Kinerja Indosat Melesat Tumbuh Dua Digit pada Kuartal I 2023, Ebitda Capai Dua Kali Pendapatan
Baca Juga
Tahun lalu, XL Axiata tidak hanya fokus pada pertumbuhan finansial, tetapi juga mengembangkan layanan berbasis teknologi untuk meningkatkan pengalaman pelanggan.
Salah satu pencapaian penting adalah peningkatan trafik data sebesar 9% YoY, mencapai 10.547 Petabytes, yang berkontribusi terhadap 92% dari total pendapatan perusahaan, seiring dengan kenaikan Average Revenue Per User (ARPU) yang kini berada di angka Rp 43 ribu.
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini, mengungkapkan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari komitmen XL Axiata untuk terus berinovasi dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.
"Kami berhasil melalui tahun 2024 yang penuh tantangan ekonomi dengan kinerja yang solid. Pendapatan terus meningkat, sementara EBITDA dan laba bersih tumbuh double digit, yang merupakan bukti kekuatan strategi kami," ujarnya dalam keterangan yang diterima redaksi.
Selain kinerja keuangan, XL Axiata juga memperlihatkan kemajuan signifikan dalam memperkuat jaringan dan layanan. Perusahaan ini mengakuisisi 750 ribu pelanggan residensial Link Net, yang memperkuat posisi XL Axiata sebagai pemain kedua terbesar dalam sektor Fixed Broadband (FBB) di Indonesia.
"Akuisisi ini juga merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mempercepat konvergensi layanan Fixed Mobile Convergence (FMC), yang kini telah hadir di 127 kota/kabupaten dengan lebih dari 6 juta homes passed," lanjutnya.
Untuk mendukung ekspansi tersebut, XL Axiata terus memperluas jaringan dengan menambah 5.740 unit base transceiver station (BTS), yang menjadikan total BTS perusahaan mencapai 165.864 unit.
"Sebagian besar BTS yang terpasang sudah mendukung teknologi 4G. Perusahaan juga mengakselerasi fiberisasi jaringan, yang kini telah mencapai 63% dari total site BTS, guna meningkatkan kualitas dan kapasitas layanan data," jelasnya.
Investasi besar-besaran dalam infrastruktur tercermin pada belanja modal (Capex) yang mencapai Rp 7,4 triliun, sebagai bagian dari upaya XL Axiata untuk memastikan layanan yang lebih cepat dan andal di seluruh Indonesia.
- Paket Umroh Plus dari XL Axiata, Bikin Selalu Dekat dengan Keluarga
- XL Axiata Catat Lonjakan Trafik Data Selama Libur Nataru, Streaming Mendominasi
- Smartfren Pastikan Eksistensi Layanan dan Produk Pasca Merger dengan XL Axiata