Anggota Komisi III DPRD Sumatera Selatan (Sumsel) dari Fraksi Partai Demokrat DPRD Sumsel mendapatkan title baru di depan namanya yaitu Ir (insinyur) sehingga lengkaplah menjadi Ir Muhammad F Ridho ST MT.
- Wali Murid Keluhkan Biaya Komite Sekolah di SMA Negeri 3 Palembang, Pihak Sekolah Bantah
- Mantan Rektor Unbara Dilantik jadi Direktur Pascasarjana Pertama
- PPL Selesai, Pelaku Media Puji Kompetensi Mahasiswa Prodi Jurnalistik UIN Raden Fatah
Baca Juga
Ridho bersama ribuan mahasiswa lainnya mengikuti wisuda yang ke 167 di Auditorium Universitas Sriwijaya (Unsri) Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Rabu (23/8).
Prestasi yang diraih Ridho terbilang luar biasa lantaran mendapatkan predikat pujian (Cumlaude) dengan IPK 3,75.
Saat namanya dipanggil, Ridho, mantap melangkah maju ke depan. Menerima ijazah dan surat tanda kelulusan dari Rektor Unsri Prof Dr Ir H Anis Saggaff MSCE IPU ASEAN Eng disaksikan Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Drs H Edward Candra, M.H.
Gelar Insinyur didapat Ridho setelah menyelesaikan studi pendidikan profesi insinyur sipil pada Fakultas Teknik Unsri selama satu tahun.
Bagi Ridho, bukan dirinya ingin menyandang gelar insinyur. “Tapi dengan ilmu yang dapat, saya bisa menambah wawasan sebagai seorang teknokrat di bidang sipil,” katanya.
Tapi ada juga alasan dia bertekad bulat untuk menyandang gelar insinyur tersebut. Karena sekarang, kata Ridho, semua sarjana teknik (ST) wajib miliki Sertifikasi Insinyur Profesional (SIP) .
Dimana gelar ini dasar pendidikannya dari amanat UU No 11/2014. Bagi insinyur yang belum tersertifikasi bahkan ada denda pidana dan ancaman kurungan.
“Keuntungannya, dengan memiliki Sertifikasi Insinyur Profesional, memberikan kita peluang untuk menjadi setara dengan insinyur-insinyur di kawasan Asia Tenggara,” katanya.
Sistem ini memungkinkan para pengambil kebijakan untuk memetakan sumber daya manusia (SDM) di bidang keinsinyuran. Juga mengoptimalkan peran insinyur untuk membangun Indonesia di masa depan.
Rektor UNSRI Prof Dr Ir Aniss Saggaff, MSCE, mengatakan wisuda yang ke 167 Unsri yang merupakan wisuda diakhir jabatannya sebagai Rektor Unsri 2 periode.
“Ada yang menarik disini yang pertama adalah jumlah mahasiswa itu 2498 wisudawan rekor selama sejarah Unsri. Kenapa ini bisa terjadi, karena sejak 2017 kita mendesign di system Unsri ini yang disebut dengan proses pendidikan, itu tidak boleh lagi berlama-lama, semuanya mengupgrade mulai dari dosen, tendik, sampai kepada mahasiswanya, paripurnanya adalah wisuda hari ini," katanya.
"Dimana pada hari ini hampir mayoritas mendapatkan lulusan terbaik, yang cumlaude itu 51,6 persen luar biasa itu lebih dari setengah. Ini menunjukkan bahwa yang kita buat selama ini up dating proses akademik itu berjalan dengan sukses," tambahnya.
Sebelumnya, yakni Selasa (22/3), Ridho juga mengikuti yudisium ke-167 kampus Fakultas Teknik Unsri. Ia termasuk dalam 331 sarjana yang diyudisium.
Yudisium dipimpin Dekan FT Unsri Prof Dr Eng Ir Joni Arliansyah MT. Dalam acara itu, Fakultas Teknik melepas sebanyak 275 sarjana S1, 12 orang S2, 4 orang S3 serta 40 orang insinyur.
“Harapan kami semua alumni dapat mengamalkan ilmu pengetahuan. Sesuai dengan semangat profesionalisme,” kata Joni.
Kepada peserta yudisium, Joni, juga berharap semuanya dapat mempersiapkan diri dengan keterampilan digital.
"Karena ini sangat penting. Karena teknologi yang ada pasti terkait dengan digital, apalagi desain. Kita dituntut mahir. Bagaimana melihat paradigma berubah. Ada hal-hal baru yang mungkin harus kita pelajari," pungkasnya.
- Dinilai Mampu Percepat Pembangunan Wilayah Barat, Anggota DPRD Sumsel Desak Segera Wujudkan Provinsi Sumselbar
- Anggota Dewan Utang dengan Menggadai SK Jadi Bibit Korupsi
- Fraksi DPRD Sumsel Sampaikan Pandangan Umum terhadap Raperda APBD Provinsi Sumsel 2025