Dalam meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi di Indonesia. Universitas Terbuka Palembang atau UT Palembang gencar melakukan road show ke sejumlah daerah.
- Trasnformasi UT Palembang jadi PTNBH Semakin Strategis dalam Mencetak SDM Inovatif
- Gencar Lakukan Sosialisasi, UT Palembang Bakal Tingkatkan APK Pendidikan Tinggi di Sumsel
- Ini Deretan Sembilan Universitas Terbaik di Indonesia
Baca Juga
Bahkan pihak UT Palembang juga menggandeng seluruh stakeholder di daerah untuk meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi. Direktur Universitas Terbuka Palembang, Dr Meita Istianda S.IP, M.Si melakukan audiensi dengan Pemkab Banyuasin, Rabu (19/10).
Bertempat di ruang kerja Wakil Bupati Banyuasin H Slamet Somosentono, SH. Pihak UT Palembang mengatakan memerlukan dukungan dari berbagai pihak termasuk pemangku kepentingan untuk meningkatkan angka partisipasi kasar pendidikan tinggi.
"Universitas Terbuka tentu tidak bisa bekerja sendiri, tentunya UT memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemangku kepentingan di daerah," ungkap Dr Meita Istianda yang didampingi Penanggung Jawab Bidang Regjian Drs Muhammad Tair A., M.M., dan Penanggung Jawab Marketing Wisnu Firdiansah Haris, MM.
Lebih lanjut dia mengatakan saat ini angka partisipasi pendidikan tinggi Indonesia saat ini masih berada pada level 31 persen, sementara target tahun 2024, sebesar 37 persen. Bahkan masih banyak masyarakat di sejumlah daerah yang belum mengenal Universitas Terbuka.
Padahal UT adalah perguruan tinggi negeri, terakreditasi BAN PT, maupun akreditasi international yang memiliki istem perkuliahan fleksibel, dengan beragam pilihan layanan, baik online, mau pun tatap muka (tutorial).
"Tentunya kita berharap dengan dukungan Pemkab Banyuasin untuk mendorong masyarakat di daerah, untuk meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi. Dengan kemudahan yang dimiliki UT dinilai sangat cocok untuk diikuti seluruh lapisan masyarakat," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, UT juga mendapat alokasi bantuan biaya pendidikan untuk mahasiswanya dalam bentuk program Kartu Indonesia Pintar, Beasiswa CSR, dan lainnya.
Biaya kuliah di UT pun sangat terjangkau, mulai dari Rp1,3 juta per semester. "Dengan ciri khas UT sebagai perguruan tinggi terbuka jarak jauh, mahasiswa UT sangat fleksibel dalam menentukan pilihan belajar. Mereka yang lulusan SMA/SMK/MA/Paket C, sampai mereka yang sudah bekerja, dapat memdaftar di UT, dan tidak ada sistem seleksi masuk," jelasnya.
Sementara itu Wakil Bupati Banyuasin, Slamet Somosentono menyambut baik kehadiran Direktur UT Palembang dan jajarannya serta berpendapat peningkatan kualitas SDM itu sangat penting.
"Saya sendiri mempunyai keinginan dan rencana untuk melanjutkan studi Strata 2 di UT. Saya rasa keberadaan UT sangat penting untuk diketahui masyarakat," katanya.
"Saya menginisiasi hadirnya SMA di Air Kumbang ada 2 sekolah, Selat Kuningan 1 sekolah, Air Saleh 1 sekolah, Tanjung Lago 1 sekolah, Cinta Manis, dan beberapa daerah lainnya," lanjut pria yang akrab dipanggil Pakde tersebut.
Dengan lebih dikenalnya UT di masyarakat, maka UT juga turut mewujudkan Banyuasin Cerdas. Seperti diketahui, Program Studi yang tersedia di UT bukan hanya PGSD, tetapi banyak dan juga sesuai dengan konteks kebutuhan daerah.
Misalnya, Program Studi Agribisnis, Perikanan, Sistem Informasi, Ilmu Pemerintahan, Ilmu Hukum dan lainnya, yang juga sangat mudah menelusuri informasinya melalui website UT yaitu www.ut.ac.id
Silaturahmi dengan pakde Slamet diakhiri dengan kesepakatan kedua pihak untuk menuangkannya dalam bentuk kesepakatan bersama (MoU).
- UT Palembang Makin Diminati, Jumlah Mahasiswa Baru Melonjak
- UT Palembang Bekali Mahasiswa Baru di Muara Enim dengan Strategi Belajar Mandiri
- Sinkronisasi Program Pembangunan Banyuasin 2025-2029, Fokus Ketahanan Ekonomi dan Pemerataan Pembangunan