Pupuk Organik Jadi Solusi Jitu Atasi Kelangkaan dan Harga yang Tinggi

ilustrasi/net
ilustrasi/net

Di tengah kelangkaan pupuk subsidi dan harga pupuk non subsidi yang melambung tinggi. Pupuk organik dinilai mampu menjadi solusi jitu, hanya saja masyarakat kini masih kurang sadar dalam memanfaatkan pupuk organik tersebut.


Hal ini diungkapkan salah satu petani asal Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel, Sugeng Riyanto, Kamis (26/5).

Dia mengatakan pupuk organik ini mampu memenuhi kebutuhan pupuk bagi tanaman. Caranya yakni dengan mengelola kotoran dari kandang ternak sapi untuk dijadikan pupuk organik. Ide pupuk organik ini sudah lama dilakukan, namun masih banyak petani yang belum sadar.

"Jadi harus ada yang menggerakkan dalam penggunaan pupuk organik tersebut, karena tidak instan seperti menggunakan pupuk subsidi atau kimia," katanya.

Selain itu, tentunya harus ekstra tenaga dalam pengaplikasiannya. Terlebih lagi, satu ton tak cukup sehari untuk diangkut ke sawah. Hingga akhirnya, petani menumpuk dan menimbunnya dibelakang sawah. 

Karena itu, dia berharap peran pemerintah untuk membantu petani merealisasikan dan mencari solusi ketergantungan dalam penggunaan subsidi tersebut. Seperti, bantuan peralatan untuk pembuatan pupuk organik hingga pelatihan kepada para petani yang tidak membebani masyarakat.

"Saat ini masyarakat sudah terbiasa dengan yang instan dan tidak terlalu repot, karena itu mungkin alangkah baiknya jika ada pelatihan yang sifatnya tidak merepotkan petani," ujarnya.

Menurutnya, pupuk organik ini mempunyai banyak keunggulan dibandingkan kimia, selain baik bagi tanaman dan bahan baku yang dinilai mudah didapat, pupuk organik mampu menekan biaya dalam aktivitas pertanian. Pupuk organik pun menurutnya memiliki kualitas yang baik dan lebih ramah terhadap lingkungan sekitar.

"Banyak kelebihan pupuk organik, karena pupuk dari kotoran ternak itu lebih tahan lama untuk ke tanaman, jadi mungkin unsur hara lebih kuat, dipupuk kimia paling kurang tiga bulan sudah habis. Pupuk organik tiga bulan kondisi tanaman masih bagus," pungkasnya.