PTSB Gabung PT Semen Indonesia, Ini Kata Gubernur Sumsel

Gubernur Sumsel, Herman Deru. (Dokumen RMOLSumsel.id)
Gubernur Sumsel, Herman Deru. (Dokumen RMOLSumsel.id)

Semen Baturaja mulai melakukan penetrasi pemasaran dengan bergabung dalam PT Semen Indonesia, hal ini disampaikan pada pertemuan dengan Pemprov Sumsel, Kamis (10/2). Dalam pertemuan yang dihadiri direksi PT Semen Indonesia, Pemprov Sumsel membuka peluang untuk bergabung ke dalam holding tersebut.


"Ada kebijakan BUMN tentang penggabungan beberapa perusahaan sejenis, seperti Pusri yang gabung ke Pupuk Indonesia. Semen Baturaja masuk, dijadikan satu ke dalam Semen Indonesia Grup. Kebijakannya ada di kementerian BUMN," ujar Gubernur Sumsel, Herman Deru usai rapat bersama direksi PT Semen Indonesia, kemarin (10/2). 

Tidak hanya sepakat dengan keputusan untuk tergabung dalam PT. Semen Indonesia, Deru juga menekankan setelah ini Pemda juga bisa ditawarkan saham agar ada tanggung jawab moril dalam memperluas pasar semen lokal ini.

"Kalau tantangannya di pemasaran karena persaingan pasarnya ketat, tawarkan saja saham ke daerah. Otomatis, akan ada tanggung jawab moril untuk memasarkannya, paling tidak karena kualitasnya yang baik, Semen Baturaja bisa dimaksimalkan untuk digunakan dalam pembangunan di Sumsel," jelasnya.

Ditempat sama, Kepala Dinas ESDM Sumsel Hendriansyah menambahkan, saat ini hanya Semen Baturaja yang belum masuk dalam holding PT semen Indonesia. "Hanya Semen Baturaja yang belum bergabung karena belum diajak, ini baru akan diajak," ujarnya. 

Ia menjelaskan, secara manajerial nantinya Semen Baturaja tak akan berdiri sendiri jika masuk holding. Berbagai keputusan dan kebijakan nantinya akan lebih terpusat. "Hanya saja, keinginan Pak Gubernur seperti PTBA, ada saham yang bisa dimiliki Pemda dalam holding tersebut kalau go public," ungkapnya. Soal pendapatan daerah, lanjutnya, tetap tergantung dari produksi yang dihasilkan. 

"Misal berapa banyak batu kapur yang dipakai untuk produksi semen, itulah pajak royalti yang dibayarkan untuk dibagi hasilkan ke daerah," katanya. 

Kemudian untuk persaingan antar perusahaan semen yang tergabung dalam holding itu akam mengikuti mekanisme pasar karena sudah perdagangan bebas, termasuk dengan produk impor dari luar. "Makanya yang beredar bukan hanya produk Semen Indonesia saja di sumsel, tapi juga semen impor," katanya. 

Hanya saja, dengan masuk ke holding, Semen Baturaja bisa memaksimalkam produksinya yang saat ini belum maksimal. Bisa di upgrade dan ditingkatkan lagi.

"Termasuk dalam ekspor produk, ekspansi bisa makin luas. Saat ini kan tidak ekspor, sementara lainnya yang tergabung di holding bisa ekspor. Nah dengan penggabungan ini, produksi dipastikan akan meningkat dan semakin banyak, kobtribusi bagi penerimaan negara juga akan meningkat, termasuk tenaga kerja bisa juga bertambah," pungkasnya.