Program Cek Kesehatan Gratis (PKG) siap diluncurkan serentak di seluruh puskesmas di Sumsel mulai Senin, 10 Februari 2025. Pada tahap awal, program ini dikhususkan bagi masyarakat yang sedang merayakan ulang tahun.
- Operasional Restoran di Jawa Bali Dibatasi Sampai Jam 9 Malam
- Baru 59.151 Warga Sumsel Ikut Vaksinasi Booster
- 49 Ribu Nakes di Sumsel Mulai Divaksinasi Booster Kedua
Baca Juga
“Iya, program ini akan dimulai serentak 10 Februari di seluruh puskesmas se-Sumsel yang sudah disiapkan. Untuk tahap awal, hanya diperuntukkan bagi warga yang berulang tahun,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Sumsel, Trisnawarman, Sabtu (8/2/2025).
Program ini terbagi dalam beberapa kategori usia. Warga yang berhak mengikuti PKG ulang tahun adalah mereka yang berusia di bawah 5 tahun dan di atas 18 tahun. Sementara itu, anak-anak berusia 6-18 tahun akan masuk dalam kategori PKG Sekolah, yang baru akan dimulai pada tahun ajaran baru, Juli 2025.
Khusus untuk mereka yang berulang tahun pada Januari-Maret, ada pengecualian. Meskipun program dimulai pada Februari, mereka tetap bisa memanfaatkan layanan cek kesehatan gratis ini hingga 30 April 2025 di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama (FKTP).
“Untuk warga yang lahir di Januari, Februari, dan Maret tetap bisa cek kesehatan sampai akhir April, mengingat Januari sudah lewat dan kita juga mempertimbangkan bulan puasa. Setelah itu, untuk ulang tahun bulan-bulan berikutnya, batas cek kesehatannya hanya satu bulan setelah tanggal ulang tahun,” jelas Trisnawarman.
Guna memastikan pelayanan tetap optimal, kuota peserta dibatasi sebanyak 30 orang per hari di setiap puskesmas. Pembatasan ini sesuai arahan dari Kementerian Kesehatan, mengingat puskesmas juga harus melayani pasien di luar program PKG.
“Kuota 30 orang per hari ini sementara waktu kita terapkan sesuai arahan Kemenkes, disesuaikan dengan kapasitas puskesmas dan waktu pelayanan yang ada,” tambahnya.
Untuk mengikuti program ini, masyarakat cukup mengunduh aplikasi SatuSehat Mobile, lalu mendaftarkan diri dengan mengisi kuesioner skrining mandiri. Setelah itu, peserta hanya perlu datang ke puskesmas dengan membawa KTP, kode tiket pendaftaran, dan hasil skrining yang telah diisi.
Program ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dini penyakit. Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, risiko penyakit bisa diidentifikasi lebih awal sehingga pencegahan dapat dilakukan sebelum kondisi menjadi lebih serius.
“Sebagian besar kasus kematian sebenarnya bisa dicegah jika terdeteksi lebih awal. Dengan program ini, kami berharap masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan mereka sebelum penyakit berkembang menjadi parah,” tutup Trisnawarman.
- Ini Empat Cara Redakan Batuk Pilek Tanpa Obat
- 100 Pelaku Jasa Keuangan di Palembang Divaksinasi Covid-19
- Prevalensi Stunting 2021 24,4 Persen, Pemerintah Targetkan 14 Persen di 2024