Polisi Tangkap Bandit Pecah Kaca Asal Kayuagung yang Belajar dari YouTube

Dua bandit pecah kaca yang berhasil diringkus anggota Reskrim Polsek Sukarami/Foto:RMOL
Dua bandit pecah kaca yang berhasil diringkus anggota Reskrim Polsek Sukarami/Foto:RMOL

Seorang pria bernama Hendra (36), warga Kelurahan Sukaraya, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, nekat menjadi bandit pecah kaca setelah mengalami kesulitan keuangan. Tersangka, yang sebelumnya bekerja sebagai security hotel dengan gaji yang tidak mencukupi, ditangkap oleh anggota Reserse Kriminal Polsek Sukarami. Dia tidak beraksi sendirian, melainkan bersama dengan seorang rekannya bernama Eka Saputra, yang juga ditangkap.


Aksi Hendra dan Eka Saputra terjadi di Jalan Soekarno-Hatta Lorong Garuda, Kelurahan Karya Baru, Kecamatan Alang-Alang Lebar (AAL), pada hari Jumat, 16 Juni lalu. Mereka memecahkan kaca mobil yang ditinggalkan pemiliknya saat sedang melaksanakan salat Jumat. Keduanya melancarkan aksinya dengan memecahkan kaca mobil menggunakan busi motor.

Kapolsek Sukarami, Kompol Ikang Ade Putra, menjelaskan bahwa aksi kedua pelaku terjadi ketika korban meninggalkan mobilnya untuk salat Jumat. Pada saat itu, korban memarkirkan mobilnya dan meninggalkan tas yang berisi ponsel dan uang.

"Dalam kondisi tempat kejadian perkara yang sepi, kedua pelaku langsung beraksi dengan memecahkan kaca mobil menggunakan busi motor," kata Kompol Ikang kepada wartawan saat menggelar konferensi pers di Mapolsek Sukarami pada Jumat, (14/7).

Setelah berhasil memecahkan kaca mobil, pelaku mengambil satu tas, ponsel, dan uang tunai dengan total kerugian sebesar Rp16 juta. Korban segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sukarami.

"Dengan bantuan rekaman CCTV, kami melakukan penyelidikan secara ilmiah dan akhirnya berhasil menangkap pelaku. Kedua pelaku dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara," tambahnya.

Saat diperiksa oleh polisi, tersangka Hendra mengakui bahwa dia melakukan aksi pecah kaca untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya, karena gajinya sebagai security tidak mencukupi. "Saya memiliki anak yang bersekolah di tingkat SD dan SMP, gaji saya hanya dua juta rupiah dan tidak mencukupi untuk membiayai pendidikan mereka," katanya.

Hendra juga mengakui bahwa dia belajar cara memecahkan kaca mobil menggunakan busi motor melalui YouTube. Hal ini menunjukkan bagaimana perkembangan teknologi dapat memberikan akses informasi yang dapat disalahgunakan oleh individu dengan niat jahat. Kepolisian akan terus melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini.