Kepolisian Daerah (Polda) Sumsel kini menerjunkan setidaknya puluhan personal ke lokasi ledakan pipa gas Pertamina di Prabumulih. Hal ini untuk mencegah bertambahnya korban akibat ledakan tersebut.
- Polda Sumsel Gelar Operasi Sikat 1 Musi, Preman Berkedok Jukir Liar Ditertibkan
- Polda Sumsel Tangkap Lima Sopir Angkut Kayu Ilegal dari Hutan Lindung Muba
- Polda Sumsel Bongkar Jaringan BBM Oplosan di Muara Enim, Dua Pelaku Ditangkap
Baca Juga
"Kami telah menerjunkan tim untuk menyelidiki kasus tersebut dan mencegah timbulnya korban lebih banyak," kata Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi.
Dia menjelaskan, ada dua korban dalam tragedi ledakan tersebut. Dimana, mereka yakni Pasangan Suami Istri (Pasutri) berinisial K (52) dan N (47). Keduanya tinggal di Kelurahan Patih Galung, Kecamatan Prabumullih Barat, Kota Prabumulih. Saat itu, keduanya hendak pergi ke kebun. Namun, nahas terkena ledakan hingga mengalami luka bakar.
"Kedua korban mengalami luka bakar hampir 50 persen di bagian badan, dan saat ini dalam perawatan tim medis rumah sakit Pertamina Prabumulih," ujarnya.
Sementara itu, Senior Manager Relations Pertamina Subholding Upstream Regional Sumatera, Yudy Nugraha mengatakan saat ini kedua korban telah dirujuk ke RSUP dr Mohammad Hoesin Palembang. Dimana, keduanya diduga menjadi korban ledakan pipa gas di Desa Kemang Tanduk Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT) Kota Prabumulih, pada Senin (9/5) sekitar pukul 06.15.
"Keduanya sedang mendapatkan perawatan terbaik berupa observasi dan penanganan tim dokter," katanya.
Pasca insiden itu, operasional di Stasiun Kompresor Gas 1 (SKG 1) di Desa Kemang Tanduk, beroperasi dengan normal. Pasalnya, lokasi insiden berada di belakang pagar antara fasilitas Operasi Pertamina EP (PEP) Limau Field dan PT Titis Sampurna.
"Lokasi SKG 1 dan operasionalnya tidak terdampak," katanya.
Tim tanggap darurat pertamina juga sudah menuju ke lokasi untuk melakukan pemadaman dan berhasil dipadamkan. Bahkan, saat ini telah dipasang garis pembatas agar pihak yang tidak berkepentingan dilarang masuk area tersebut. Kini, pihaknya juga masih melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab terjadinya ledakan tersebut dan telah melaporkannya ke pemerintah daerah.
"Kami juga sangat prihatin dan simpati terhadap dua korban. Pertamina dan Titis Sampurna akan bertanggung jawab sepenuhnya atau perawatan terhadap kedua korban," pungkasnya.
- Polda Sumsel Gelar Operasi Sikat 1 Musi, Preman Berkedok Jukir Liar Ditertibkan
- Polda Sumsel Tangkap Lima Sopir Angkut Kayu Ilegal dari Hutan Lindung Muba
- Polda Sumsel Bongkar Jaringan BBM Oplosan di Muara Enim, Dua Pelaku Ditangkap