Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, memastikan perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 siap dilaksankan dengan baik di povinsi paling ujung barat Indonesia. Dia menyebut venue tanggung jawab provinsi-pun sudah selesai sekitar 90 persen.
- Geruduk Kantor DLH OKU, FAPO Minta Aktivitas Tambang Batubara PT AOC Ditutup
- 47 Persen Bacaleg DPD PKS Muara Enim Berasal Dari Generasi Milenial
- KPU Terapkan Prinsip Kepastian Hukum, Pilkada 2024 Tetap Digelar November
Baca Juga
"Kemudian ada 20 venue akan di bangun oleh kementerian terkait," kata Achmad Marzuki, di Banda Aceh, Jumat, 29 September 2023.
Marzuki menyebutkan bahwa semua anggaran PON 2024 sudah dikonsultasi dengan pemerintah pusat. Kemudian difasilitasi oleh Kementerian Dalam Negeri.
"Bahkan, bantuan pembagunan venue utama PON yang dari pusat sudah dilelang saya dengar," ujarnya.
Kata Achmad Marzuki, Stadion Harapan Bangsa juga sudah direhab besar-besaran. Dia berharap pergeleran PON 2024 menjadi rekor dunia.
"Saya yakin kalau pemerintah pusat yang memikirkan pasti terkejar pembangunan venue," sebutnya
Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Aceh, Kamaruddin Abubakar alias Abu Razak, mengatakan perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh terancam batal. Karena dianggap pemerintah lalai mengurus pesta olahraga empat tahunan tersebut.
"Sampai sejauh ini nyaris tidak ada pergerakan apapun di lapangan terkait gelaran PON XXI, padahal Aceh menjadi salah satu sebagai tuan rumah," kata Kamaruddin, dalam keterangan tertulis, Kamis, 28 September 2023.
Saat ini, kata Kamaruddin, Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) untuk persiapan atlet-atlet Aceh juga sudah terhenti. Karena tidak ada anggaran.
"Kalau kita lihat progres di lapangan tidak ada kemajuan apapun, sementara waktu hanya tersisa hitungan bulan. Saya meragukan PON XXI di Aceh akan terlaksana," ujar Kamaruddin.
Menurut Kamarudin, pemerintah belum melakukan langkah-langkah konkret terkait persiapan sebagai tuan rumah PON XXI. Baik dari segi anggaran, panitia daerah, infrastruktur hingga promosi kegiatan tersebut.
"Ketidaksiapan ini akan mencoreng nama baik Aceh sebagai tuan rumah maupun peserta PON XXI itu sendiri," sebut Kamaruddin.
Padahal, kata Kamaruddin, seharusnya gelaran PON bisa menjadi rahmat bagi masyarakat olahraga di Aceh. Sebab akan terbangun venue cabang olahraga berstandar nasional, seperti halnya PON XX yang digelar di Papua.
"Jika persoalan tersebut tidak segera diatasi, maka PON XXI yang akan digelar di Aceh terancam gagal total. Seharusnya proyek strategis nasional ini menjadi even momen perpisahan bagi bapak Presiden Jokowi kepada rakyat Aceh," ucap Kamaruddin.
- Menpora Tepis Isu Penundaan PON Sumut-Aceh
- DPR Aceh Minta Masyarakat Awasi Pembangunan Venue PON 2024
- Ombudsman Tegaskan Sekolah Dilarang Kutip Uang Perpisahan dan Wisuda Siswa