Diduga karena kurangnya pengawasan dari pihak perusahaan Minyak dan Gas Bumi (Migas), line pipa minyak milik PT Medco E&P kembali bocor, tepatnya di Desa Spantan Jaya, Kecamatan Penukal Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).
- Antrean BBM Subsidi di Lumbung Energi, Bos Solar Oplosan Masih Dicari [Bagian Ketiga]
- Persija Jakarta Vs Persib Bandung, Polisi Kerahkan 2.572 Personel Keamanan
- Mobil Truk Tabrak Tiang Listrik, Tiga Daerah di Lubuklinggau Padam 5 Jam Lebih
Baca Juga
Kebocoran yang di klaim oleh perusahaan diduga akibat aksi vandalisme, pada pipa line transfer minyak milik PT medco EP Indonesia, di Desa Spantan Jaya, Kecamatan Penukal, pada Senin (1/8) lalu. Akibatnya, sejumlah lahan warga terkena imbas ceceran minyak mentah.
"Kalau memang prosedurnya sudah dijalani dan memang ada pegawai bagian pengawasan line atau dikenal chekerline pasti semuanya bisa terpantau. Kalau sudah kejadian seerti inikan yang dirugikan tentu masyarakat, perusahaan tidak akan mau ganti rugi," ungkap Ade, salahsatu warga Penukal saat melintas di lokasi line bocor, yang tepat berada di pinggir jalan.
Sementara, keterangan dari VP Relations & Security Medco E&P saat dihubungi Kantor Berita RMOLSumsel, menjelaskan bahwa, saat mengetahui hal itu, PT Medco EP Indonesia langsung menangani kebocoran.
“Saat ini, Perusahaan tengah membersihkan sisa ceceran minyak di sekitar lokasi dan memasang oil boom di lokasi tersebut. Kejadian ini diduga akibat adanya tindakan penggesekan pipa atau vandalisme pada Senin (1/8),” ujar VP Relations & Security Medco E&P Arif Rinaldi.
Diakuinya juga, perusahaan telah berkoordinasi dengan instansi terkait, aparat keamanan dan kepala desa setempat. “Medco E&P menyayangkan tindakan vandalisme ini karena selain merugikan Perusahaan, juga merugikan negara," pungkas Arif Rinaldi.
- Tanggapi Keluhan Warga, Jalan Provinsi Sekayu–PALI Diperbaiki Bergotong Royong
- PLN Perkuat Infrastruktur Kelistrikan Dukung Program Prioritas Kabupaten PALI
- Tertangkap Tangan Vandalisme, Pemuda di Palembang Kedapatan Simpan 21 Paket Ganja