Pipa induk distribusi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Raja Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), ukuran 12 inci dengan diamater 300, pecah.
- Hashim Sebut Program JETP Gagal, Indonesia Harus Mandiri dalam Transisi Energi
- The People’s Cafe Buka Gerai Pertama di Sumatera, Hadir di Palembang Indah Mall
- 2023, LRT Sumsel Targetkan 80 persen Penumpang Harian Gunakan Cashless
Baca Juga
Pipa itu tertanam di bawah tanah di Lorong Duku, Bakung, kelurahan Kemalaraja Kecamatan Baturaja Timur. Pecahnya pipa menyebabkan air muncrat setinggi 3 meter sehingga menggenangi kediaman warga setempat.
Rudi Hartono, salah satu warga yang terdampak, menyebut sedikitnya ada lima rumah yang kena banjir akibat pipa PDAM yang pecah tersebut.
Rudi, yang rumahnya berada persis di depan pipa pecah tersebut menuturkan, peristiwa itu sebenarnya telah ia laporkan sejak tiga hari lalu. Namun, baru kemarin ketahuan bahwa ada pipa yang pecah.
"Ya itulah. Begitu gorong-gorong dibuka, air muncrat sekitar 3 meter ketinggiannya," ungkap dia.
Diketahui, pipa yang tertanam di lorong Duku ini berfungsi mengalirkan air dari unit Instalasi Pengolahan Air (IPA) Bakung ke pelanggannya.
Sementara Direktur PDAM OKU H Abi Kusno, melalui Kasi Produksi Masri, mengatakan kerusakan fasilitas itu tanpa gejala. Pihaknya tidak mengetahui pipa besar itu, koyak sepanjang 1 meter.
“Dua hari belakangan, warga di sekitar pipa yang tertanam mendengar suara aliran air sangat deras di bawah jalan. Setelah dilaporkan, siang tadi kami periksa, dan baru ketahuan ada kerusakan," jelasnya.
Petugas, kata dia, sempat dibuat kaget saat membongkar permukaan jalan. Karena dari pipa induk di bawah jalan, air muncrat bertekanan tinggi. Bahkan, sempat menggenangi rumah dan jalan setinggi mata kaki.
Kasubsi Humas PDAM OKU, Elfanco menambahkan, dampak kerusakan pipa ini mengganggu distribusi air ke pelanggan.
Wilayah yang terdampak, di antaranya Bakung, sebagian Sukajadi, Terusan, Tj Kemala, Sukaraya, Gotong Royong, Jl Lintas Sumatera, Air Paoh dan Perum Guru.
Pelanggan di wilayah itu diminta menghemat air. Karena perbaikan pipa tersebut membutuhkan waktu setidaknya selama sepekan.
Kenapa lama? Menurut Fanco, ini karena faktor kondisi lapangan yang menyulitkan petugas dan alat perbaikannya.[ida]
- Harga Telur di Muara Enim, Sudah Naik Lupa Turun
- PLN Operasikan Gardu Induk dan SUTT Lubuk Linggau-Tebing Tinggi, Perkuat Sistem Kelistrikan Sumsel
- Dukung Ekonomi Desa, Bank bjb Sosialisasikan Produk Perbankan Digital di Karawang