Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel (BPKARSS) menargetkan pada 2023 mendatang sebesar 80 persen oenumpang harian LRT Sumsel menggunakan cashless atau sistem pembayaran dengan elektronik.
- Saksi Ungkap Permintaan Fee dari Dirjen Kemenhub di Sidang Kasus Korupsi LRT Palembang
- Dampak Gangguan Transmisi PLN, Operasional LRT di Palembang Ikut Terhenti
- Masih Bebani Negara, Gubernur Sumsel: LRT Bukan Transportasi Berorientasi Profit
Baca Juga
"Syukur-syukur bisa sampai 90 persen dari jumlah penumpang harian kita sudah menggunakan cashless, karena lebih mudah dan efisien tentunya," ujar Kepala BPKARSS, Dedik Tri Istiantara.
Untuk saat ini, kata dia, tercatat hanya sekitar 25 persen dari jumlah seluruh pengguna harian LRT Sumsel yang menggunaan cashless.
"Baru kurang lebih 25 persen dari jumlah penumpang harian kita, sedangkan sisanya masih menggunakan uang kertas untuk pembayaran," kata Dedik.
Oleh karena itu, Dedik mengatakan pihaknya akan melakukan beberapa program guna meningkatkan penggunaan cashless, salah satunya yakni memberikan promo berupa kartu uang elektronik bagi penumpang.
Beberapa promo dan kartu yang telah diluncurkan oleh LRT Sumsel yakni kartu berlangganan khusus bagi para ASN, Pelajar, dan mahasiswa. Baru-baru ini, LRT Sumsel juga memberikan Kartu Kemerdekaan bagi masyarakat umum.
"Tentu dengan langkah ini, masyarakat lambat laun akan menerima manfaat kemudahan dengan pembayaran cashless, terlebih beberapa promo kita yang memungkinkan penggunaan LRT bisa sepuasnya," ujar dia.
Sebagai informasi, berdasarkan data dari BPKARSS, jumlah penumpang LRT sejak awal beroperasi hingga 17 Agustus 2022 telah mencapai 7,9 juta penumpang. Dimana trendnya saat ini rata-rata diangka 7 ribu penumpang di hari biasa dan 10 ribu penumpang di akhir pekan.
- Saksi Ungkap Permintaan Fee dari Dirjen Kemenhub di Sidang Kasus Korupsi LRT Palembang
- Dampak Gangguan Transmisi PLN, Operasional LRT di Palembang Ikut Terhenti
- Masih Bebani Negara, Gubernur Sumsel: LRT Bukan Transportasi Berorientasi Profit