Pihak Kecamatan Sungai Lilin dan UPT DLH Sewa 5 Truk Atasi Keluhan Warga Terkait Penumpukan Sampah

Pihak Kecamatan Sungai Lilil menyewa lima unit truk untuk membersihkan sampah tersebut/ist
Pihak Kecamatan Sungai Lilil menyewa lima unit truk untuk membersihkan sampah tersebut/ist

Dalam beberapa hari terakhir, warga Kecamatan Sungai Lilin, khususnya mereka yang tinggal di sekitar pasar, mengeluhkan tumpukan sampah yang semakin mengganggu. Keluhan ini marak berseliweran di media sosial, memicu respon cepat dari pemerintah kecamatan Sungai Lilin dan UPT Dinas Lingkungan Hidup (DLH).


Camat Sungai Lilin, H. Tatang Jaswadi, S.Pd, M.Si, menjelaskan bahwa pihaknya menerima banyak keluhan dari masyarakat mengenai sampah yang menumpuk di wilayah tersebut. 

"Kami menerima banyak keluhan dari masyarakat terkait keberadaan sampah yang menumpuk di Sungai Lilin," ujar Tatang, Kamis (23/5). 

Menanggapi keluhan ini, pihak kecamatan segera menyewa lima unit truk untuk membersihkan sampah tersebut. "Kami akan menurunkan lima unit truk untuk membersihkan sampah," tambahnya.

Tatang berharap langkah cepat ini dapat mengatasi keluhan masyarakat terkait masalah sampah. "Kami menargetkan bahwa malam ini, lima armada truk tersebut dapat mengatasi tumpukan sampah ini," jelasnya.

Masalah tumpukan sampah ini, menurut Camat Tatang, disebabkan oleh kerusakan armada angkutan sampah. Saat ini, armada tersebut sedang dalam proses perbaikan. "Mudah-mudahan dalam waktu dekat perbaikan bisa selesai dan armada segera beroperasi kembali," harapnya.

Sementara itu, Kepala UPT DLH Kecamatan Sungai Lilin, Taufik, SH, mengungkapkan bahwa pihaknya mengerahkan seluruh petugas untuk membersihkan sampah pada malam ini. "Selain menyewa lima unit dump truck, seluruh petugas kami, khususnya yang laki-laki, dikerahkan untuk membersihkan sampah," jelasnya.

Taufik juga menjelaskan bahwa armada angkutan sampah DLH Kecamatan Sungai Lilin sudah tiga hari ini tidak beroperasi karena kerusakan pada bagian mesin. 

"Kami sedang membawa beberapa bagian mesin yang rusak ke Palembang untuk diperbaiki. Namun, masih ada beberapa onderdil yang belum tersedia di Palembang, sehingga perbaikan sedikit terhambat," tambahnya.

Taufik menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan ini. "Kami meminta maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan ini. Sampah yang menumpuk bukan tidak diangkut, tetapi karena armada kami rusak," ujarnya. 

Meski demikian, Taufik menegaskan bahwa pihaknya tetap mengupayakan pengangkutan sampah, khususnya di area dalam pasar Sungai Lilin. 

"Untuk pasar Sungai Lilin bagian dalam, kami menggunakan bentor dan juga menyewa kendaraan kecil. Sampah yang tidak terangkut berada di sepanjang jalan lintas timur (jalintim)," tutupnya.