Petani Sumringah, Harga Kopi di Pagar Alam Tembus Rp40 Ribu per Kilogram

Petani Kopi di Pagar Alam tampak sumringah dengan kenaikan harga kopi/Foto:RMOL
Petani Kopi di Pagar Alam tampak sumringah dengan kenaikan harga kopi/Foto:RMOL

Harga biji kopi kering di kota Pagar Alam telah mencapai titik tertinggi yaitu Rp40 ribu per kilogram. Kenaikan harga ini disebabkan oleh jumlah hasil panen petani yang terbatas sementara permintaan pasar terus meningkat. 


Menurut pengepul kopi lokal Herwanto, harga Rp40 ribu per kilogram hanya berlaku untuk biji kopi dengan kandungan air di bawah 15 persen. Sementara itu, biji kopi dengan kandungan air di atas 15 persen dihargai antara Rp25 ribu hingga Rp 30 ribu.

"Hal ini disebabkan oleh jumlah hasil panen petani yang terbatas tahun ini, sementara permintaan pasar terus tinggi. Itulah yang menyebabkan kenaikan harga kopi secara signifikan," terang Hendri, yang menjalin kerjasama dengan pengepul besar di Lampung untuk pasar ekspor.

Sementara itu, para petani kopi di Pagar Alam berharap agar harga kopi tidak mengalami fluktuasi, sehingga mereka dapat menutupi biaya perawatan tanaman dan memperoleh hasil panen yang mencukupi kebutuhan hidup mereka setiap tahun. Terlebih lagi, mereka harus menghadapi kenaikan harga kebutuhan pokok saat ini.

"Hasil panen kopi kami setiap tahun dipengaruhi oleh perawatan tanaman dan faktor iklim serta cuaca. Meskipun harga jualnya meningkat saat ini, hasil panen kami tidak terlalu melimpah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sementara itu, hampir semua harga kebutuhan pokok saat ini naik, sehingga kami berharap agar harga jual kopi pada musim panen berikutnya stabil, agar kami, para petani, dapat mencapai kesejahteraan," ujar Juansa, salah satu petani kopi.

Diharapkan, dengan adanya stabilisasi harga kopi dan dukungan yang tepat, para petani kopi di Pagar Alam dapat mengoptimalkan hasil panen mereka dan memperbaiki kondisi ekonomi mereka di masa mendatang. (tf)