Persenjatai Angkatan Laut Pakistan, China Tantang Hegemoni Quad di Samudera Hindia

ilustrasi/net
ilustrasi/net

China menantang kekuatan anggota Quad di Samudera Hindia dengan memasok senjata modern kepada angkatan laut Pakistan yang kini mulai berada di bawah kontrol kekuasaanya.


China menciptakan proxy dengan membangun pangkalan militer di laut Djibouti dan mengembangan perlabuhan di berbagai negera, termasuk Sri Lanka, Myanmar, Pakistan, dan negara-negara lain.  

Pelabuhan Gwadar Pakistan yang dibangun China, telah menjadi pangkalan penting bagi kapal-kapal China di wilayah sensitif Laut Arab.

China telah mengambil alih pelabuhan Gwadar Pakistan di bawah China-Pakistan Economic Corridor (CPEC) untuk membantu Angkatan Laut Pakistan dalam menyeimbangkan kekuatan di perbatasan India.

Menurut sebuah laporan media Pakistan, tiga tahun lalu, China akan memberi delapan kapal selam kepada angkatan Laut Pakistan pada tahun 2028 mendatang.

Partai PTI melaporkan, untuk pertama kalinya China tengah membangun empat kapal perang angkatan laut paling maju untuk Pakistan sebagai bagian dari kesepakatan senjata bilateral utama dan memastikan keseimbangan strategis di Samudera Hindia.

Kepala Angkatan Laut Pakistan, Amjad Khan Niazi, mengatakan awal tahun ini delapan kapal selam canggih lainnya akan dikirimkan China untuk modernisasi Angkatan Lautnya.

Sementara itu, maraknya aksi pembajakan di pinggiran laut Arab, dijadikan alibi utama China agar bisa menghadirkan kekuatan angkatan laut dan sipilnya di Samudera Hindia demi keamanan.

Menurut Eurasian Times pada Kamis (29/9), dengan pasokan fregat dan peralatan angkatan laut berteknologi tinggi ke Pakistan, China memainkan peran ganda di kawasan Samudera Hindia.

Pertama, China telah menantang keunggulan maritim India, terutama di Samudera Hindia. Kedua, ini bisa menjadi pesan yang ditujukan kepada AS bahwa China siap menghadapi dominasi kelompok keamanan Quad.

Pakistan bahkan dilaporkan tengah mempertimbangkan untuk memberikan pelabuhan lain ke China yang dekat dengan Gwadar untuk memarkir kapalnya karena adanya ancaman dari Baluch Liberation Army.

Hegemoni China yang lebih hidup di Samudera Hindia bukanlah pertanda baik bagi negara-negara kepulauan. Ini adalah peringatan bagi negara-negara Quad untuk memperhatikan ambisi dan taktik China di kawasan tersebut.