Pergantian Panglima TNI Seolah Dipercepat, Connie Rahakundini Mengaku Aneh

Pengamat masalah militer, Connie Rahakundini Bakrie/RMOL
Pengamat masalah militer, Connie Rahakundini Bakrie/RMOL

Presiden Joko Widodo sudah bersurat ke parlemen terkait nama calon panglima TNI pengganti Laksamana Yudo Margono, yang bakal pensiun November mendatang. Pengamat masalah militer, Connie Rahakundini Bakrie, merasa ada yang aneh.


Connie berpendapat, saat menjabat sebagai Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono memiliki rekam jejak dan legasi yang bagus untuk TNI. Sebab itu dia heran, pergantian panglima TNI seolah dipercepat, padahal masih ada waktu satu bulan, sebelum pensiun.

"Nah, ini buat saya aneh, kenapa musti dipercepat?" Connie balik bertanya, di Media Center Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Senin (30/10).

Lebih lanjut dia mengatakan, Jenderal Agus Subiyanto (calon panglima TNI) memang memiliki rekam jejak yang bagus dan cocok sebagai panglima. Tapi ia menyayangkan, karena pemerintah terlalu terburu-buru mengganti panglima.

"Saya sangat menghargai kalau Pak Agus jadi panglima, kita tidak keberatan, tapi kenapa presiden harus cepat-cepat melakukan ini? Ini pertanyaan kedua untuk Presiden Joko Widodo," katanya. 

Dia mempertanyakan sikap presiden yang dianggapnya terlalu tergesa-gesa mengganti panglima TNI.

"Apakah presiden cawe-cawe sampai sekian jauh, saya enggak ngerti juga, karena itu hak beliau, saya hanya tanya kenapa? Saya perlu tau, rakyat harus tau kenapa percepatan terjadi," tandasnya.

"Kalau dari segi kepatutan, aduh, kenapa sih? Kayaknya tinggal berapa hari lagi pensiun juga. Kenapa nggak diteruskan saja, kecuali Pak Yudo melakukan kesalahan," tutup Connie.