Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ikut berdukacita atas meninggalnya Ari Puspita Sari, seorang perawat di Rumah Sakit Royal Surabaya yang meninggal dunia di Rumah Sakit Angkatan Laut Surabaya, Senin (18/5).
- Mulai Bulan Maret, PDAM Tirta Musi Berlakukan Tarif Tambahan
- PT KAI Buka Lowongan Kerja, Simak Kriteria dan Persyaratannya
- Pastikan Kesiapan Program MBG, Wakasad Tinjau Fasilitas Dapur Sehat dan Urban Farming Kodam II Sriwijaya
Baca Juga
"Doa terbaik kami, semoga almarhumah dan janin yang dikandungnya syahid serta diganjar oleh Allah SWT dengan surga," kata Bu Khofifah.
Bu Khofifah menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Ari.
Di akun Instagram pribadinya, ia menulis, "Innalillahi wa innailaihi rojiun. Kembali pahlawan medis Jawa Timur berpulang. Atas nama pribadi dan Pemprov, saya ucapkan duka cita mendalam dan terima kasih sebesar-besarnya atas pengabdian dan pengorbanan almarhumah Ari Puspita S.Kep, NS."
Gubernur kembali mengingatkan warga untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19 untuk meringankan tugas para petugas medis.
"Ini penting, untuk ikut membantu para pejuang medis dalam merawat pasien COVID-19. Jadi, mohon jangan sia-siakan pengorbanannya, mari ikut menjaga kesehatan dengan disiplin mencegah penyebaran virus corona,” katanya.
Dari dugaan klinis, meninggalnya perawat yang sedang hamil tersebut mengarah ke COVID-19.
Pihak Rumah Sakit Royal memastikan sehari-hari Ari tidak ditugasi menangani pasien khusus COVID-19 karena sedang hamil.
"Iya perawat sini. Bukan (khusus menangani pasien corona). Perawat yang di luar tim corona, karena kan tidak boleh ada yang hamil," tutur Juru Bicara COVID-19 RS Royal Surabaya dr Dewa Nyoman Sutanaya.
- Total Sudah 64 Kamera ETLE di Sumsel, Tahun Depan Fokus Pengadaan Etle Portable dan Mobile
- PGN Group Bagikan 382 Hewan Kurban
- DPP Gencar Indonesia Salurkan Bantuan Untuk Warung di Palembang, Simak Cara Daftarnya